Metode Penyekapan di Duren Sawit

Metode Penyekapan di Duren Sawit

ILUSTRASI metode penyekapan di Duren Sawit, Jakarta Timur. Korban penyekapan dan penyiksaan lapor polisi. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Ini kasus penyekapan. Pemuda MRR, 23, melapor ke polisi bahwa dirinya disekap mitra bisnisnya, pria HR, 32, di Duren Sawit, Jakarta Timur, 19 Februari 2024 sampai 1 Juni 2024. Di sana MRR diborgol, dianiaya 30 pria bergantian, dihantam tabung elpiji 3 kg, lubang penis diberi cabai, dipaksa makan kerikil. Penyiksaan parah.

KASUS ini tidak baru. Korban MRR sudah melapor ke Polsek Duren Sawit, Jakarta Timur, 19 Juni 2024. Namun, baru kemarin heboh. Setelah kuasa hukum MRR, Muhammad Normansyah, mengungkapnya kepada wartawan Selasa, 9 Juli 2024.

Normansyah: ”Dulu (19 Juni 2024) lapor ke Polsek Duren Sawit. Ada bukti pelaporan. Kini kasusnya sudah naik ke Polres Jakarta Timur.”

BACA JUGA: Kisah 20 WNI yang Disiksa dan Disekap di Myanmar, Kerja Paksa Online Scamming

Dikonfirmasi wartawan ke Polres Jakarta Timur, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, ”Benar. Polisi masih menyelidiki kasus ini. Masih tahap penyelidikan.”

Kronologi diungkap Normansyah, demikian:

MRR dan HR saling kenal, bahkan berteman. MRR dikenal punya pengalaman jual beli mobil bekas. Pada Oktober 2023 HR dan MRR sepakat kerja sama bisnis jual beli mobil bekas. Pembagian keuntungan HR dan MRR adalah 60:40. Bisnis pun dimulai.

Bisnis itu ternyata lancar. Transaksi bisnis mereka dengan pembeli mobil bekas tidak bermasalah. Transaksi pertama, kedua, dan ketiga mulus sesuai perjanjian kerja sama. 

BACA JUGA: Gugat Cerai, Istri Dicekik Mati di Duren Sawit

Transaksi keempat dengan nilai uang  Rp 100 juta macet. Uang hasil transaksi itu terpakai oleh kepentingan pribadi MRR. ”Uang itu terpakai untuk keperluan mendadak klien kami. Lalu, terlapor (HR) menagih uangnya ke klien kami yang ternyata belum bisa melunasi dalam waktu cepat,” tutur Normansyah.

Itu bisa disebut bahwa MRR melakukan wanprestasi. Sementara itu, HR terus saja menagih uang tersebut, sedangkan MRR belum bisa melunasi segera. 

Pada 19 Februari 2024 siang, HR menemui MRR. Tujuannya menagih, tapi MRR belum bisa membayar. Lantas, HR melakukan trik. Ia menyuruh MRR menggadaikan sebuah mobil dan MRR menyatakan mau. Mobil yang akan digadaikan, kata HR, berada di Duren Sawit. Maka, berangkatlah mereka ke sana.

Mereka masuk ke sebuah kafe yang sudah tidak pernah buka lagi. Setelah mereka sampai di dalam kafe, ternyata HR kembali menagih uang pembagian hasil jual beli. Tentu, MRR menjawab lagi, belum bisa melunasi saat itu.

Seketika, HR menyergap MRR, memborgol tangannya. Kemudian, HR mengikat kaki MRR dengan kabel. Praktis, MRR dilumpuhkan. Barulah HR memukuli MRR. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: