Pertemuan Rahasia AS, Israel, dan Otoritas Palestina Bahas Perbatasan Rafah
Presiden Palestina Mahmud Abbas menghadiri Pertemuan Khusus Forum Ekonomi Dunia di Riyadh pada 28 April 2024.-FAYEZ NURELDINE / AFP-
HARIAN DISWAY - Sebuah pertemuan rahasia yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS), Israel, serta pihak Otoritas Palestina (Palestina Authority/PA) terungkap. Informasinya, pertemuan itu diselenggarakan pekan lalu.
Mereka membahas pembukaan kembali Perbatasan Rafah yang menghubungkan Mesir dan Gaza sebagai bagian dari upaya kesepakatan gencatan senjata yang tengah diupayakan.
Pihak yang mewakili Otoritas Palestina untuk hadir dalam pertemuan yang dilakukan di Tel Aviv itu adalah Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Menteri Hussein Al-Sheikh, serta Direktur Intelijen Majed Faraj.
Pihak Israel diwakili Direktur Badan Keamanan Shin Bet Israel Ronen Bar.
Sedangkan dari kalangan White House yang menghadiri pertemuan eksklusif itu adalah Penasihat Timur Tengah Presiden Biden, Brett McGurk.
BACA JUGA:HRW Rilis Laporan Pelanggaran Hak Asasi Manusia Atas Serangan Hamas ke Israel 7 Oktober 2023
BACA JUGA:Profil Itrek, Organisasi yang Biayai Kader NU Bertemu Presiden Israel
Terhitung sejak serangan balasan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu dan kondisi geopolitik yang masih panas, ini adalah kali pertama mereka duduk bersama untuk mendiskusikan sesuatu.
Penyeberangan Rafah dinilai sebagai akses yang penting untuk dibuka karena dua alasan.
Pertama, ketika upaya gencatan senjata resmi diterapkan, maka Rafah menjadi satu-satunya perbatasan yang dapat digunakan apabila para faksi perjuangan Palestina hendak memindahkan anggotanya yang terluka untuk mendapatkan perawatan di Mesir.
Kedua, petinggi Amerika mengungkapkan bahwa Rafah merupakan akses penting masuknya bantuan bagi warga Palestina untuk merekonstruksi Gaza sebagai bagian dari langkah gencatan senjata, jika nantinya diterapkan.
Sejalan dengan AS, Israel juga ingin pengoperasian pembukaan kembali Rafah dilakukan oleh orang-orang di luar Hamas.
Namun, PM Israel Benjamin Netanyahu masih merasa keberatan dengan peran Otoritas Palestina di sana.
BACA JUGA:Kunjungan Kontroversial ke Israel: PBNU Angkat Bicara dan Minta Maaf
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: axios