Sebelum Beroperasi Penuh, Kereta Otonom IKN Akan Jalani Fase Proof Of Concept Selama Dua Bulan
Pelaksanaan Proof-of-Concept (PoC) ini akan berlangsung selama 2 bulan dari 10 Agustus hingga Oktober 2024.--Humas Otorita IKN
Ali juga mengatakan bahwa PoC yang dilakukan bertujuan untuk menguji seberapa andal teknologi dan produk pada Trem Otonom Terpadu tersebut.
Apakah Trem Otonom Terpadu ini benar fully autonomous ataukah masih menggunakan manual dan otomatis.
Proyek PoC Trem otonom Terpadu melibatkan berbagai pihak termasuk juga Kementrian PUPR dan Kementrian Perhubungan guna memastikan seluruh sistem mulai dari sarana kereta hingga infrastruktur pendukung bisa berjalan degan baik, aman, serta sesuai regulasi transportasi.
BACA JUGA:Kereta ART IKN Akan Berjalan Dengan Baterai, Kecepatan Maksimal 70 Km/Jam
Trem Otonom Terpadu juga memiliki kelebihan diantaranya yaitu biaya investasi lebih efisien dibanding kereta konvensional yang menggunakan rel.
Kapasitas Trem Otonom Terpadu sendiri dapat mengangkut 300 orang dalam 3 gerbong hingga 500 orang dalam 5 gerbong untuk satu transeit dengan satu kali jalan.
BACA JUGA:Bendera Pusaka dan Naskah Proklamasi Menempuh Perjalanan 1.700 Km Dari Jakarta ke IKN
Peninjauan Persiapan Proff-of-Concept (PoC).--Humas Otorita IKN
Kementrian PUPR saat ini sedang membangun 8 halte ultimate (utama) untuk mendukung jalannya Trem Otonom terpadu.
Halte ini akan digunakan ketika loop ultimate (jalur lintasan utama) sudah siap digunakan seluruhnya.
Rute dari dari Sumbu Kebangsaan Sisi Barat, depan Istana Presiden, Sumbu Kebangsaan Sisi Timur hingga kembali ke Sumbu Kebangsaan Sisi Barat dengan total jarak sekitar 4,9 km. Sekali pengisian daya dapat menempuh jarak hingga 70 km.
Ali menekankan uji coba moda transportasi dilakukan untuk mengetahui ketangguhan teknis, interoperabilitas, keekonomisan, juga transfer pengetahuan sebelum kedepannya dapat diterapkan di Indonesia khususnya IKN.
Kementrian dan Lembaga bekerjasama dalam pembangunan Nusantara menunjukkan bahwa aspek sektoral juga dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip 4 K yaitu, komunikasi, koordinasi, konsolidasi, kolaborasi, seperti one map, one plan, one policy (satu peta, satu perencanaan, satu kebijakan).
BACA JUGA:Kuota Terbatas! Warga Lokal Tetap Boleh Ikut Upacara HUT ke-79 RI di IKN
Artinya mulai tahap perencanaan hingga implementasi pemerintah bekerja sama dengan semua lini dan sektor dalam membangun Nusantara termasuk melibatkan para pemangku kepentingan,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: