Dinkes Pasuruan Waspadai Kasus Gagal Ginjal Anak, Pengawasan Mamin Diperketat
Dinas Kesehatan Kota Pasuruan belum menemukan kasus anak-anak cuci darah-Istimewa-
HARIAN DISWAY -Maraknya kasus pasien cuci darah berusia anak-anak di kota lain menjadi perhatian Dinas Kesehatan Kota Pasuruan. Meskipun belum menemukan kasus tersebut di Kota Pasuruan, Dinkes setempat mengimbau semua pihak bekerja sama melakukan pengawasan makanan dan minuman (mamin) yang dikonsumsi anak-anak.
Memerhatikan komposisi makanan dan minuman kemasan sebelum memberikannya kepada anak-anak perlu dilakukan oleh orangtua saat ini.
Menurut kepala Dinas Kesehatan Kota Pasuruan dr. Shierly Marlena, pihaknya memastikan belum ada kasus anak-anak menjalani cuci darah atau hemodialisa akibat gagal ginjal kronis.
Pihaknya akan memantau kasus ini mengingat di daerah lain mulai banyak ditemukan kasus tersebut.
BACA JUGA:APBD Kota Pasuruan Tak Sehat: Pemkot Berhemat Ketat, OPD Jadi Lesu
BACA JUGA:Ketua DPRD Sampaikan Tiga Nama Pj Bupati Pasuruan ke Kemendagri, Siapa Saja?
"Sampai saat ini belum ada kasus tersebut di Kota Pasuruan. Kami berharap anak-anak Kota Pasuruan tidak ada yang mengalami hal tersebut," ungkap Shierly.
Pengawasan makanan dan minuman yang dikonsumsi anak-anak disebut Shierly adalah tugas semua pihak.
Orangtua khususnya harus membiasakan anak-anaknya minum air putih, mengurangi makanan cepat saji atau junk food, serta memberikan pesan untuk jajanan kemasan tidak berlebihan. Selain itu, anak-anak harus aktif bergerak dan olahraga.
"Hari ini banyak minuman-minuman dengan kadar gula yang sangat tinggi. Semua pihak kami imbau, baik orangtua dan sekolah untuk bisa memberikan edukasi juga supaya anak-anak tidak kecanduan minum-minuman manis kemasan dengan sering," lanjutnya.
Shierly mengimbau kasus gagal ginjal pada anak-anak menjadi perhatian bersama sehingga antisipasi bisa kompak dilakukan. Mengingat saat ini banyak sekali makanan dan minuman serta jajanan anak yang berbahaya jika dikonsumsi terlalu sering.
Seperti diketahui di beberapa wilayah marak ditemukan kasus anak-anak yang mengalami gagal ginjal kronis sehingga harus melakukan cuci darah. (Lailiyah Rahmawati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: