Anies, PKS, dan Nabi Khidir

Anies, PKS, dan Nabi Khidir

ILUSTRASI Anies Baswedan, PKS, dan Nabi Khidir. PKS meninggalkan Anies Baswedan dalam pilgub Jakarta 2024. PKS dikabarkan akan bergabung dengan KIM Plus. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

NABI KHIDIR tidak masuk daftar 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui umat Islam. Namun, NABI KHIDIR sudah menjadi semacam legenda yang sangat dihormati umat Islam. Namanya tidak pernah disebut dalam Al-Qur’an, tetapi kisah kehebatannya diceritakan secara detail dalam Al-Qur’an surah ke-18 (Al-Kahfi).

Salah satu kehebatan Nabi Khidir adalah ia tahu hikmah di depan sebelum peristiwa terjadi. Setiap orang akan tahu hikmah peristiwa setelah kejadian. Artinya, hikmah bersifat retrospektif alias baru diketahui setelah kejadian berlalu.

Namun, Khidir mempunyai keistimewaan yang tidak dipunyai nabi dan rasul yang lain. Ia bisa mengetahui hikmah secara anteseden alias sebelum peristiwa terjadi. Karena keistimewaan itulah, Nabi Khidir menjadi legenda dan sering disebut-sebut bahwa ia masih hidup secara fisik sampai sekarang.

BACA JUGA: Tinggalkan Anies, PKS Lirik Ridwan Kamil

BACA JUGA: Jegal Anies

Kisah Nabi Khidir itu disinggung Anies Baswedan dalam acara temu relawan di Solo, 10 Agustus 2024. Di depan ratusan relawan yang tergabung dalam Jaringan Relawan Nasional (Jarnas) ABW, Anies menjawab isu besar mengenai hubungannya dengan partai-partai pendukung, terutama PKS.

Anies menjawab dengan mempergunakan tamsil Nabi Khidir. Kata Anies, hanya Nabi Khidir yang diberi keistimewaan oleh Allah dengan kemampuan melihat hikmah peristiwa sebelum terjadi. Karena itu, Allah memerintah Nabi Musa untuk mencari dan berguru kepada Nabi Khidir.

Meski berstatus nabi, Musa tidak diberi kemampuan melihat hikmah sebelum kejadian. Karena itu, ia gagal memenuhi syarat dasar yang diajukan Nabi Khidir kepada Musa yang ingin berguru kepadanya. Khidir hanya mensyaratkan jangan bertanya mengenai apa pun yang dilakukan Khidir.

BACA JUGA: Sikap PDIP di Pilkada 2024, Begini Kata Hasto Soal Anies-Ahok di Pilgub Jakarta hingga Risma di Pilgub Jatim

BACA JUGA: Rocky Gerung Komentari Rencana PKS Gabung KIM Plus di Pilkada Jakarta: Permulaan yang Buruk untuk Pemilu 2029

Syarat itu terlihat sederhana, tetapi akhirnya Musa gagal memenuhinya. Sebab, Musa tidak tahu hikmah di balik berbagai peristiwa dan tindakan ganjil yang dilakukan Khidir. Nabi Musa akhirnya diberhentikan sebagai murid setelah diberi tahu hikmah di balik berbagai peristiwa yang dialami.

Anies mengaku dirinya masuk kategori Musa yang tidak tahu hikmah sebelum kejadian. Kalau saja diberi kemampuan seperti Nabi Khidir, Anies akan bisa menjawab semua pertanyaan, terutama yang berkaitan dengan dukungan partai-partai politik terhadapnya dalam pemilu gubernur Jakarta.

Hubungan Anies Baswedan dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) selama ini dianggap sebagai hubungan cinta sejati (true love), saling cinta (mutual love), dan hubungan cinta tanpa syarat (unconditional love). Tetapi, sebentar lagi publik akan mengetahui bahwa ternyata hubungan itu tidak lebih dari transactional love, ’cinta transaksional’.

BACA JUGA: Akhirnya, PKS Merapat ke Prabowo-Gibran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: