Jazz Gunung Ijen 2024, Tampilkan Unsur Budaya Lokal Banyuwangi

Jazz Gunung Ijen 2024, Tampilkan Unsur Budaya Lokal Banyuwangi

Tarian Jejer Jaran Dawuk Gandrung mewarnai gelaran Jazz Gunung Ijen 2024.-Sahirol Layeli-Harian Disway-

BANYUWANGI, HARIAN DISWAY - Tari Jejer Jaran Dawuk Gandrung mewarnai gelaran Jazz Gunung Ijen 2024, yang diselenggarakan di Taman Gandrung Terakota, BANYUWANGI, pada 17 Agustus 2024.

Anda sudah tahu, kota paling ujung di Provinsi Jawa Timur tersebut memang dikenal kaya akan seni dan budaya. Salah satunya Tari Jejer Jaran Dawuk Gandrung.

Tari tradisional itu dibawakan oleh tujuh penari perempuan. Gemuruh tepuk tangan mengiringi penampilan mereka. Tarian itu dulu digunakan sebagai pembukaan acara-acara besar kerajaan. Penarinya lelaki. Namun, kini tarian tersebut dapat dimainkan oleh perempuan

BACA JUGA:Jazz Gunung Ijen 2024, Aditya Ong Quartet Sukses jadi Penampil Pembuka

Diiringi alunan musik kendang dan gong, tujuh penari itu tampil gemulai dan berlenggak lenggok. Tampak kompak dan powerful. Para penonton pun sibuk mengabadikan momen lewat ponsel pintar masing-masing.


Potret salah seorang penari yang menampilkan tarian Jejer Jaran Dawuk Gandrung di Jazz Gunung Ijen 2024.-Sahirol Layeli-Harian Disway-

Salah seorang penonton, Anik Setyaningrum tampak bersemangat saat penari memasuki amphiteater Taman Gandrung.

"Aku udah lama pengen nonton tari tradisional Banyuwangi secara langsung. Juga tentu musik jazz dalam Jazz Gunung Ijen 2024. Akhirnya kesampaian di event ini," ujar perempuan 27 tahun tersebut.

BACA JUGA:Jazz Gunung Ijen 2024, Indra Lesmana Janjikan Swing Jazz dengan Sentuhan Nasionalisme

Jauh-jauh datang dari Yogyakarta, Anik memang suka dengan musik-musik jazz. Itu kali kedua dia menonton Jazz Gunung, setelah Jazz Gunung Slamet 2023 silam.

Menurut Anik, Jazz Gunung Ijen 2024 cukup berbeda. Penampilan tari Jejer Jaran Dawuk adalah upaya positif penyelenggara untuk turut melestarikan khasanah seni tradisi setempat.

"Jazz gunung ini ada di beberapa tempat lain. Event yang memasukkan unsur budaya lokal itu saya rasa sangat tepat. Wisatawan luar kota seperti saya bisa jadi lebih tahu," tutup Anik. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: