Penyisihan Kedua Cak dan Ning Surabaya 2024: FGD dan MTJ Jadi Tantangan

Penyisihan Kedua Cak dan Ning Surabaya 2024: FGD dan MTJ Jadi Tantangan

Suasana Penyisihan FGD (Focus Group Disscusion) Cak&Ning Surabaya (Sabtu,24_8_24)-Vincentius Andito-

Setiap peserta memberikan pendapat mereka tentang topik tersebut.

Sesi Meet the Judges (MTJ) diikuti oleh 8 peserta dalam satu ruangan. Lalu diwawancarai satu per satu oleh juri secara bergiliran.

Ada beberapa materi dalam wawancara tersebut. Seperti manajemen organisasi, personal branding, wawancara bahasa Inggris, serta sejarah dan kebudayaan. 

BACA JUGA:Tjap Legende Surabaya, Hadirkan Tenant Kuliner Legendaris Berbagai Daerah di Indonesia

Salah seorang peserta, Mochamad Rizky, atau akrab disapa Iky, mengikuti ajang itu untuk menambah keterampilan dan memperkuat branding dirinya. 

"Saya ingin mengenalkan Surabaya ke orang luar. Bahwa sangat banyak destinasi wisata di Surabaya," katanya. 

Iky mempersiapkan diri dengan belajar segala sesuatu tentang Surabaya. Setiap hari. Terlebih mendekati babak penyisihan kedua yang menurutnya sangat ketat.

BACA JUGA:Semarak HUT RI ke-79, MaxOne Dharmahusada Gelar Workshop Natural Hand Cream


Penyisihan Kedua Cak dan Ning Surabaya 2024: FGD dan MTJ Jadi Tantangan. Mochamad Rizky Seorang peserta calon Cak&Ning Surabaya Mengikuti Tes Manajemen Organisasi, Sabtu, 24 Agustus 2024-Vincentius Andito-

Pada sesi MTJ, Iky merasa tegang, namun, ia berhasil mengatasi perasaan itu.

"Suasana di dalam enggak semenegangkan yang saya bayangkan. Juri-jurinya enak dan enjoy. Jadi saya bisa menjelaskan dengan tenang," tambahnya. 

Setelah lolos dari babak pertama, Iky merasa sangat bersyukur dan berusaha untuk lebih percaya diri menghadapi babak selanjutnya. 

BACA JUGA:Djaman Doeleo Resto & Bar Kolaborasikan Kuliner dan Peragaan Busana, Begini Serunya

Selanjutnya, RR Chantika Vebyola Wijaya atau Chacha, mengikuti pemilihan Cak dan Ning untuk mengembangkan diri dan belajar lebih banyak tentang budaya Surabaya. 

"Saya ingin meperkenalkan budaya Surabaya kepada komunitas luar. Seperti Sahabat Korea dari kedutaan Korea yang mencari organisasi di Indonesia untuk diajak kerjasama," kata perempuan 23 tahun tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: