Para Penerima Beasiswa ITCC ke Tiongkok (3): Sempat Tolak Kuliah di Taiwan

Para Penerima Beasiswa ITCC ke Tiongkok (3): Sempat Tolak Kuliah di Taiwan

Clara Engelia, salah seorang penerima beasiswa ITCC yang akan kuliah di Taiwan.-Vincentius Andito-Harian Disway-

Ketidaksukaan Clara Engelia terhadap bahasa Mandarin justru mengantarkannya di ke Taiwan. Di sisi lain, itu bagian dari cita-cita Clara mulai dia duduk di sekolah menengah pertama (SMP) di Malang. Cita-cita itu adalah: kuliah di luar negeri.

SETIAP hari Clara menunggangi sepeda motornya ke terminal Arjosari Malang. Sesampainya di sana, remaja berusia 18 tahun itu memarkirkan motornya di tempat penitipan. Setelah itu, ia naik bus tujuan Surabaya. Jarak rumahnya ke terminal tersebut sekitar lima kilometer.

“Setiap hari saya ke Surabaya menggunakan bus. Saya pergi pasti 1 jam 30 menit sebelum kelas saya mulai,” kata Clara saat ditemui Harian Disway, di Indonesia Tionghoa Culture Centre (ITC Centre), Sabtu, 31 Agustus 2024.

Di ITCC, setiap hari Clara belajar bahasa Mandarin. Dia mempersiapkan diri untuk berangkat ke Taiwan. Demi menempuh pendidikan di Chaoyang University of Technology, Taichung. Di kampus itu dia mengambil jurusan administrasi bisnis.

“Sebenarnya, aku itu malas kuliah ke negara yang bahasanya Mandarin. Aku malas belajar bahasa Mandarin. Taiwan, Tiongkok dan Hongkong itu aku nggak mau. Inginnya di Eropa. Singapore, lah, mentok-mentok,” ungkapnya.

BACA JUGA : Para Penerima Beasiswa ITCC ke Tiongkok (2): Pantang Pulang Sebelum Berhasil

Tapi di sisi lain, kedua orang tuanya menginginkan Clara melanjutkan pendidikan di Taiwan. “Papa dan mamaku komunikasi bergantian secara pribadi ke aku. Tapi, awalnya aku masih tidak mau untuk kuliah di Taiwan. Katanya biar aku bisa bahasa Mandarin,” katanya lagi.

Baginya ketika itu, belajar bahasa Inggris lebih mudah ketimbang bahasa Mandarin. Clara sudah menjalani itu sejak SD. Mulai kelas 5 SD sampai SMA, salah satu mata pelajarannya ada bahasa Mandarin.

Di sisi lain, jauh sebelum Clara lulus dari SMA, anak pertama dari empat bersaudara itu sudah bertekad untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri. Dia tidak mau kuliah di Indonesia. Dia ingin mencari tantangan baru di negeri orang.

Seiring berjalannya waktu, Clara mau mengikuti keinginan orang tuanya untuk melanjutkan pendidikan di Taiwan. Sebab, banyak kakak kelasnya di sekolah yang kuliah di Negeri Naga Kecil Asia itu.

Ditambah, bahasa pengantar di beberapa kampus di sana menggunakan bahasa Inggris. Walau, ketika perkuliahan selesai, di masyarakat harus menggunakan bahasa Mandarin. “Di sana, masyarakat lebih sulit menggunakan bahasa Inggris,” ucapnya.


Clara Engelia (dua dari kanan), salah seorang penerima beasiswa ITCC yang akan kuliah di Taiwan.-Vincentius Andito-Harian Disway-

Karena keputusan itu, Clara pun perlahan persiapan. Salah satunya belajar bahasa Mandarin. Juga persiapan mental. “Keputusan untuk mau kuliah di Taiwan, waktu kelas 10 atau kelas 1 SMA,” ucapnya.

Saat memilih jurusan pun sempat ada perbedaan pendapat antara Clara dan orang tuanya. Clara ingin kuliah peternakan atau pertanian. Tetapi, orang tuanya meminta untuk ambil jurusan bisnis. “Kan ini bertolak belakang banget. Saya basic-nya IPA,” ungkapnya.

Karena itu, Clara mengaku di SMA tidak terlalu mempersiapkan banyak hal untuk bisa kuliah di Taiwan. Hanya saja semuanya berubah saat ada ekspo di sekolahnya. Ternyata, mamanya, Eni Ratnasari, sudah bergerilya untuk mencarikan Clara beasiswa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: