Program Napi Santri, Cara Lapas Probolinggo Ajak Warga Binaannya Terbebas dari Narkoba

Program Napi Santri, Cara Lapas Probolinggo Ajak Warga Binaannya Terbebas dari Narkoba

Program Napi Santri di Lapas Probolinggo yang membantu para warga binaan pemasyarakatan bebas dari ketergantungan narkoba.-Humas Kemenkumham Jatim-

PROBOLINGGO, HARIAN DISWAY - Lapas Probolinggo Kanwil Kemenkumham Jatim punya cara kreatif untuk memastikan warga binaannya bebas ketergantungan pada narkoba. 

Salah satunya, dengan pendekatan kerohaniaan. Lapas yang dipimpin Dadang Rais Saputro itu memberikan berbagai materi baca tulis Al-qur’an.

"Kami bekerja sama dengan kantor Kemenag Kota Probolinggo," ujar Dadang, Sabtu, 31 Agustus 2024.

Menurut Dadang, pihaknya ingin mengalihkan fokus warga binaan yang sebelumnya merupakan pecandu atau pengedar narkoba. Yaitu dengan peningkatan spiritual dan moral para warga binaan. 

BACA JUGA:Kemenkumham Jatim Gelar Asistensi Teknis Penelusuran dan Drafting Paten untuk Inventor

BACA JUGA:Kakanwil Kemenkumham Jatim Lantik 16 Kalapas/Karutan Baru, Beri Pesan Ini

"Pembinaan ini bertujuan untuk mengembangkan akhlakul karimah sehingga narapidana tidak lagi berpikir untuk menyalahgunakan atau mengedarkan narkoba secara ilegal," terang Dadang.

Kegiatan ini dilakukan dengan menggandeng pihak ketiga dan berfokus pada, belajar baca tulis Al-qur’an serta pembelajaran agama secara berkala. Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin di area Masjid Lapas Probolinggo.

"Program baca tulis Al-Quran juga melibatkan ustadz dari luar lapas dan telah bersertifikat oleh Kemenag," tegas Dadang. 

BACA JUGA:Kemenkumham Jatim Perkuat Peran Daerah dalam Peningkatan Pelayanan Kekayaan Intelektual

BACA JUGA:Kemenkumham Jatim Gali Inspirasi dan Motivasi dari Para Sesepuh Pengayoman

Selain itu, program ini bertujuan membina WBP dalam bacaan Al-Quran. Sehingga mereka dapat mengasah kemampuan membaca Al-Quran dengan baik dan memperkuat nilai-nilai spiritual mereka.

"Kegiatan ini mencakup pembinaan kerohanian intensif seperti yang dilakukan melalui Kamar Pondok Pesantren Darut Taubah, yang seluruh anggotanya adalah warga binaan kami terutama yang tersangkut kasus narkoba," jelas Dadang.

Setiap harinya, para santri warga binaan Lapas Probolinggo mendapatkan berbagai materi baca tulis Al-qur’an. Dengan menjadi santri di lapas, diharapkan warga binaan dapat memperdalam ilmu agama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: