Wajah Kebinekaan di Kala Bapa Suci Tiba (2): Warna-Warni Pancasila di GBK
Paus Fransiskus berfoto bersama pengurus Masjid Istiqal Jakarta saat kunjungannya ke Indonesia.-Raka Deni-
Kunjungan Sri Paus benar-benar bermakna. Umat Katolik Indonesia dari Sabang sampai Merauke berhimpun di Gelora Bung Karno. Mereka ingin menyaksikan Gembala mereka, Bapa Suci Paus Fransiskus.
--
GELORA Bung Karno terlihat berwarna. Puluhan ribu umat dari penjuru Indonesia berhimpun bersama di Stadion megah di Ibu Kota itu. Sedari siang, bus-bus yang mengangkut umat dari seluruh Indonesia sudah berbaris rapi di bahu jalan Jenderal Sudirman, 5 September 2024.
Umat Katolik dari seluruh Indonesia bersatu padu di sana. Mereka tak memedulikan lagi asal daerah mereka. Entah itu Sumatera, Jawa, Papua, Minahasa, mereka tak lagi menghiraukan latar belakang itu. Mereka semua berkumpul sebagai saudara dalam Yesus Kristus.
“Ini menjadi momen yang menegaskan bahwa kita itu satu. Kita disatukan dalam perayaan iman. Sehingga menunjukkan kita satu tubuh tapi banyak anggota,” ujar Romo Innocentius Rettobjaan Pr, pastor dari Agats, Asmat, Papua Selatan.
BACA JUGA:Momen Paus Fransiskus Pimpin Misa Akbar di GBK, Doa Umat Pakai Bahasa Daerah
BACA JUGA:Paus Fransiskus Tiba di GBK Naik Maung MV3, Disambut Seruan Viva Il Papa!
Romo Inno, sapaannya, datang dengan rombongannya dari Agats. Mereka datang dengan berkostum batik cokelat. Kepala mereka berbalut topi khas Papua yang terbuat dari bulu ayam. Satu dari mereka sampai mencoret wajah mereka dengan cat putih. Seperti yang mereka lakukan saat hendak mengikuti acara adat.
Dengan rapi umat mulai memasuki area stadion untuk bersiap melangsungkan misa akbar bersama Sri Paus. Pakaian mereka beragam, ada yang kuning, hijau, putih, merah, kompak dengan rombongan mereka. Tujuannya agar mudah dicari jika terpisah dari rombongan.
Mereka memasuki area stadion dengan riang gembira. Lagu-lagu kristiani pun mereka lantangkan. “Kau sahabatku. Kau saudaraku. Tiada yang dapat memisahkan kita,” cuplikan lagu yang umat nyanyikan sambil berjalan ke arah stadion. Wajah mereka tampak berseri. Mereka tak sabar berpartisipasi dalam momen langka yang jarang terjadi ini.
“Saya sangat bahagia bisa sampai ke sini. Karena tempat kami sangat jauh, dari Kepulauan Mentawai. Satu tujuan kami sudah tercapai misa bersama Bapa Paus, yang sulit terulang lagi,” terang Amati Telaumbanua, umat Paroki Santa Maria Diangkat ke Surga, Muarasiberut, Kepulauan Mentawai.
BACA JUGA:Jelang Misa Akbar Bersama Paus Fransiskus, Antusiasme Umat Katolik yang Datang ke GBK Makin Terasa
BACA JUGA:Paus Fransiskus Kunjungi Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar Ceritakan Tentang Terowongan Silaturahmi
“Kami menempuh waktu perjalanan satu minggu. Puji Tuhan, perjuangan kami terbayar. Kami bisa misa dipimpin langsung oleh Bapa Paus,” sambung pria berusia 52 tahun itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: