4 Motto Kunjungan Paus Fransiskus ke Asia Tenggara, Tekankan Perdamaian dalam Keberagaman

4 Motto Kunjungan Paus Fransiskus ke Asia Tenggara, Tekankan Perdamaian dalam Keberagaman

Logo kunjungan Paus Fransiskus ke Asia Tenggara pada September 2024-Vatican Media-

Logo kunjungan ke Timor Leste menunjukkan Paus dengan tangan terangkat, memberkati dunia yang digambarkan dalam bentuk bola dunia dengan peta Timor Leste yang menonjol.

BACA JUGA:Paus Fransiskus Tiba di GBK Naik Maung MV3, Disambut Seruan Viva Il Papa!

BACA JUGA:Paus Fransiskus Kunjungi Gedung KWI, Berdialog Dengan Penyandang Disabilitas

Motto kunjungan ini adalah: Biarlah Imanmu Menjadi Budayamu. Itu merupakan seruan bagi masyarakat Timor Leste untuk memadukan iman mereka dengan tradisi dan budaya lokal.

Maksud dari motto itu mencerminkan pentingnya menjaga identitas budaya sambil tetap berpegang teguh pada nilai-nilai spiritual.

Singapura Jadi Pelabuhan Terakhir Kunjungan Paus Fransiskus ke Asia Tenggara


4 MOTTO kunjungan Paus Fransiskus ke Asia Tenggara, tekankan perdamaian dalam keberagaman. Foto: motto dan logo kunjungan Paus ke Singapura.-Vatican News-

Perhentian terakhir Paus dalam kunjungan ke Asia Tenggara adalah Singapura. Bapa Suci akan berada dari 11 hingga 13 September.

Logo untuk kunjungan ini menampilkan salib yang bergaya. terinspirasi dari bintang yang menuntun orang Majus serta lima bintang pada bendera Singapura.

Motto kunjungan ke Singapura adalah Unity + Hope. Alias persatuan dan harapan. Kata-kata itu mencerminkan semangat persatuan di antara umat Kristiani, baik di Singapura maupun dikawasan Asia Tenggara.

Kunjungan Paus ini diharapkan menjadi sumber harapan, terutama bagi mereka yang mengalami diskriminasi atau penganiayaan karena iman mereka.

BACA JUGA:Paus Fransiskus Kunjungi Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar Ceritakan Tentang Terowongan Silaturahmi

Pesan Universal Paus Fransiskus Untuk Perdamaian dan Persaudaraan


Paus Fransiskus saat di Masjid Istiqal Jakarta dalam kunjungannya ke Indonesia.-Raka Deni-

Perjalanan panjang Paus Fransiskus ini tak hanya menjadi momentum penting bagi umat Katolik di Asia, tetapi juga membawa pesan penting untuk dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: