Analisa Tiga Faktor Milan Kalahkan Inter 2-1, Titik Balik Paulo Fonseca

Analisa Tiga Faktor Milan Kalahkan Inter 2-1, Titik Balik Paulo Fonseca

Posisi Paulo Fonseca sebagai pelatih AC Milan semakin tidak menentu setelah Zlatan Ibrahimovic kecewa dengan start buruk Rossoneri di awal musim 2024/2025. Tapi kini ia berhasil meraih kemenangan.--Milan Reports

HARIAN DISWAY - Paulo Fonseca berhasil meraih kemenangan penting bersama AC Milan setelah mengalahkan rival sekota, Inter Milan, dengan skor 2-1 pada laga Derby della Madonnina yang digelar Minggu malam. Berikut adalah tiga hal yang dapat dipetik dari pertandingan tersebut.

Fonseca dan Strategi Cerdas

Semua mata tertuju pada Paulo Fonseca, pelatih asal Portugal yang mengejutkan Inter dengan perubahan taktiknya. Ia memilih formasi 4-4-2, memasangkan Tammy Abraham dan Alvaro Morata di lini depan.

Keputusan itu cukup berbeda dari apa yang disampaikannya sehari sebelum pertandingan. Saat itu Fonseca sempat menyarankan agar Milan mendominasi penguasaan bola demi menjaga pertahanan.

BACA JUGA:Paulo Fonseca Bawa AC Milan Tekuk Inter Milan 2-1, Ini Strateginya


Analisa Tiga Faktor Milan Kalahkan Inter 2-1, Titik Balik Paulo Fonseca, Posisi Paulo Fonseca sebagai pelatih AC Milan sempat tidak menentu setelah start buruk musim 2024/2025. Terbaru, ia berhasil membawa anak asuhnya menang melawan Inter.--BBC

Namun, dalam laga itu, Fonseca justru rela memberikan penguasaan bola kepada Inter. Meskipun tidak ada perbedaan besar dalam penguasaan bola (Inter 57 persen dan Milan 43 persen), Milan memilih untuk tidak menekan terlalu tinggi.

Pun, Milan tidak bermain dengan garis pertahanan yang terlalu tinggi pula. Strategi semacam itu sebelumnya sering membuat Milan kalah dalam laga derby.

Perubahan taktik itu terbukti berhasil. Tidak hanya menyelamatkan Milan dari kekalahan, tetapi juga mungkin menyelamatkan posisi Fonseca sebagai pelatih. Kemenangan tersebut bisa jadi awal baru bagi Milan di bawah arahan Fonseca.

BACA JUGA:Inter Milan vs AC Milan 1-2: Rossoneri Menang Dramatis, Matteo Gabbia Jadi Pahlawan

Kritik untuk Inzaghi

Di sisi lain, pelatih Inter, Simone Inzaghi, mendapat kritik dari para penggemar dan media-media di Italia atas keputusannya dalam pergantian pemain. Inzaghi mengganti Nicolò Barella, Alessandro Bastoni, dan Hakan Calhanoglu di babak kedua, serta Henrikh Mkhitaryan yang penampilannya jauh dari standar musim lalu.

Meskipun pergantian Mkhitaryan bisa dimaklumi, pertanyaannya adalah: mengapa pemain asal Armenia itu tetap menjadi pilihan utama di lini tengah?

Selain itu, Piotr Zielinski yang dinilai lebih dinamis hanya memberikan sedikit dampak dalam pertandingan itu. Padahal penampilan Zielinski saat melawan Manchester City sangat menentukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: