Tiongkok Produksi Kereta Serat Karbon

Tiongkok Produksi Kereta Serat Karbon

WARGA QINGDAO, Provinsi Shandong, menjajal kereta metro berbahan serat karbon yang diproduksi oleh CRRC Sifang, Qingdao.-CHINA DAILY-

TIONGKOK memang terus disegani dalam hal inovasi teknologi kendaraan. Negara itu terus melahirkan inovasi-inovasi yang apik. Salah satunya adalah kereta metro komersial pertama di dunia yang dibangun dengan bahan serat karbon. Itu menandai langkah maju yang signifikan dalam teknologi transportasi perkotaan ramah lingkungan.

Kereta itu dikembangkan oleh CRRC Qingdao Sifang dan Qingdao Metro. Peluncurannya pada Juni 2024.

Menurut China Daily, Selasa, 24 September 2024, kereta itu bernama CETROVO 1.0. Ia menawarkan bobot dan konsumsi energi yang lebih rendah. Sehingga membuka jalan bagi masa depan kereta bawah tanah yang lebih hijau.

Kereta inovatif tersebut menggunakan komposit serat karbon. Material revolusioner itu dikenal karena rasio kekuatan terhadap beratnya.

BACA JUGA:Kerja Sama KAI-INKA dan CRRC Qingdao Sifang, Komitmen Kembangkan Sarana Perkeretaapian RI

BACA JUGA:Tiongkok Uji Coba Rudal Balistik Antarbenua ke Samudra Pasifik, Unjuk Kekuatan Militer

"Dengan menggunakan 'raja' material baru ini, kereta berhasil mencapai pengurangan bobot hingga 11 persen dibandingkan dengan model logam tradisional," kata Liu Jinzhu, seorang desainer senior di CRRC Qingdao Sifang.

Pengurangan bobot tersebut secara langsung menghasilkan penurunan konsumsi energi sebesar 7 persen. Dampaknya adalah penurunan emisi karbon tahunan sebesar 130 metrik ton. Manfaat lingkungan tersebut setara dengan menanam sekitar 6,7 hektare hutan.

Meskipun memiliki rangka yang lebih ringan, konstruksi serat karbon tersebut tidak mengorbankan kekuatan. Liu menjelaskan bahwa komponen serat karbon memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap benturan dan kejenuhan dibandingkan dengan logam tradisional. Sehingga, pada akhirnya memperpanjang usia kereta.

Bobot yang lebih ringan juga mengurangi keausan pada roda dan rel, sehingga meminimalkan kebutuhan perawatan.

BACA JUGA:Tiongkok Tuduh AS Curang, Beri Subsidi pada Mobil Listrik

BACA JUGA:Dua Aktivis Anak Surabaya Dikirim ke Tiongkok, Ikut Forum UNICEF

CETROVO 1.0 juga mengadopsi teknologi digital kembar canggih melalui platform operasi cerdas bernama SmartCare. Sistem tersebut memungkinkan kereta untuk melakukan diagnosis mandiri dan mendeteksi potensi masalah. Sehingga, bisa dipastikan operasinya aman dan efisien. Biaya perawatan juga diproyeksikan 22 persen lebih rendah sepanjang siklus hidup kereta.

Lyu Xiaojun, desainer senior lainnya di CRRC Qingdao Sifang, menekankan peran penting dalam mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon di sektor kereta api perkotaan Tiongkok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: