Fakta di Balik Video Ibu Aniaya Anak Kandung di Medan yang Viral di Media Sosial

Fakta di Balik Video Ibu Aniaya Anak Kandung di Medan yang Viral di Media Sosial

Ilustrasi kekerasan anak-Istimewa-

HARIAN DISWAY - Baru-baru ini media sosial gempar dengan video penganiayaan yang dilakukan oleh ibu kepada anak kandungnya. Aksi seorang ibu di Medan Sumatera Utara itu terekam kamera CCTV.

Ia tega menganiaya anak berusia 7 tahun itu dengan menggunakan ikat pinggang. Ia cara mencambuk-cambuk pinggangnya hingga memar memerah. Penyebabnya sepele, karena korban telah menghilangkan stiker pemberian dari sekolah.

Kasus ini awalnya terungkap berdasarkan korban yang masih berusia 7 tahun itu saat korban ditanya oleh salah satu kawannya kenapa badannya sakit-sakitan. Korban menjawab: "habis dipukul mami". Demikian tulis pengunggah video tersebut.

Pihak sekolah langsung turun tangan dan melaporkannya kepada pihak yang berwajib. Hingga ibu rumah tangga berinisial DT (38) itu kini resmi ditahan Polrestabes Medan. Unit perlindungan perempuan dan anak (PPA) telah mengamankan pelaku.

Polisi mengungkapkan tindak penganiayaan yang dilakukan pelaku kepada kedua anaknya tersebut sudah cukup sering terjadi. Dugaan kuat pelaku tertekan usai berpisah dari suaminya dan mengurus kedua anaknya sendiri.

BACA JUGA: Balita di Kediri Tewas Dianiaya Kedua Orang Tua, Dikubur di Samping Rumah

BACA JUGA: BEM Universitas Trunojoyo Madura Desak Mahasiswa Pelaku Penganiayaan Diproses Hukum 

Pelaku kini terancam hukuman 5 tahun dipenjara karena dijerat dengan UU penghapusan kekerasan dalam Rumah Tangga. Dengan ditangkapkapnya pelaku kasus ini dapat segera diproses secara hukum. 

Masyarakat pun berharap agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya. Kasus ini menjadi pengingat penting bagi kita semua tentang melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan. 

Dampak yang terjadi terhadap kekerasan anak ini sangat serius, anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan kekerasan akan beresiko mengalami gangguan psikologis, seperti depresi, kecemasan hingga trauma yang berkepanjangan.

Dalam kehidupan mereka, juga dapat mengalami kesulitan dalam membangun hubungan interpersonal di lingkungan sekitar. Oleh karena itu kasus kekerasan terhadap anak harus ditangani dengan serius.

Baik dari sisi penegakan hukum maupun pemulihan kondisi fisik dan psikis korban. Terungkapnya kasus yang sedang viral ini bukan hanya tentang seorang ibu yang melakukan kekerasan pada anaknya.

Tetapi sebenarnya bagaimana pemerintah dan hukum harus langsung bertindak tegas terhadap isu-isu yang terjadi ini, dan memberikan perlindungan baik terhadap pelaku. (*)

*) Mahasiswa program MBKM Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: