Bangku Inisiatif Warga di Bus Stop PTC Hilang Tak Sampai 24 Jam
Dua kursi tunggu berwarna orange di bus stop PTC Surabaya, yang diinisiasi oleh masyarakat digunakan oleh pengguna transportasi umum saat menunggu bus datang.-Dokumentasi Kopeka Surabaya-
Mereka pun sepakat untuk patungan untuk menyediakan tempat duduk di pemberhentian bus PTC. Aksi tersebut mendapat respon positif dari masyarakat.
"Alhamdulillah cukup dapat atensi. Kami membeli bangku, rantai, cat ulang, dan menempelkan stiker bahwasanya bangku ini untuk pengguna transportasi umum," ujar Adit kepada Harian Disway, Sabtu, 28 September 2024.
Setelah siap, mereka meletakkan kursi tersebut di dekat pemberhentian bus PTC pada Jumat, 27 September 2024 sekitar pukul 5 pagi.
Tak lama setelah diletakkan, kursi-kursi tersebut pun mulai diduduki oleh pengguna trasum yang sedang menunggu bus.
"Lalu kami pantau jam 11 siang, dapat kabar kalau bangkunya sudah hilang. Nggak tau siapa yang ambil, infonya simpang siur" imbuh Adit.
BACA JUGA:Pemkot Surabaya Tambah 11 Unit Bus Listrik dan 32 Unit Wirawiri Suroboyo, Catat Layanan Rutenya!
Dalam kesempatan yang sama, ia juga meluapkan keresahannya sebagai pengguna transum. Menurut Adit, halte merupakan fasilitas yang krusial.
Halte turut mengakomodir para pejalan kaki maupun pengguna transum. Mirisnya, diakui Adit bahwa masih banyak halte-halte di Surabaya yang minim fasilitas.
"Nggak ada penerangan, nggak ada tempat duduk, dan itu sangat tidak nyaman. Padahal, kenyamanan itu kunci agar masyarakat tertarik naik transportasi umum," ucapnya.
Seorang Warga sedang menunggu Feeder wira wiri di Bus Stop Jalan Dukuh Kupang Surabaya, Sabtu, 28 September 2024.-Dinar Mahkota Parameswari-Harian Disway-
Lantas jika pengguna transum menurun karena fasilitas yang tidak nyaman, maka pemerintah juga akan menanggung kerugiannya.
Sebab, sejatinya kehadiran transum adalah upaya pemerintah untuk mengurai kemacetan lalu lintas dan menekan penggunaan kendaraan pribadi.
"Kalau nggak nyaman, ya orang-orang mengurungkan niatnya untuk naik transportasi umum. Akhirnya balik pakai kendaraan pribadi lagi," tandas Adit. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: