Kemenhub Sebut Enam Faktor Ini Jadi Pemicu Kecelakaan, Pengendara Wajib Hindari

Kemenhub Sebut Enam Faktor Ini Jadi Pemicu Kecelakaan, Pengendara Wajib Hindari

Pelatihan Safety Riding dari Kemenhub Guna Tingkatkan Keselamatan Berkendara-Dok. kemenhub-

BANDUNG, HARIAN DISWAY — Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mengajak masyarakat untuk hindari faktor-faktor utama kecelakan.

Hal ini dalam rangka meningkatkan aspek keselamatan jalan dan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan.

Direktur Sarana Transportasi Jalan, Amirulloh dalam forum Puncak Pekan Keselamatan Jalan Tahun 2024 di Terminal Tipe A Leuwipanjang, Bandung, Jawa Barat menyebut setidaknya ada enam faktor yang paling banyak memicu kecelakaan lalu lintas. "Antara lain tidak menggunakan helm, tidak menggunakan sabuk pengaman, menggunakan ponsel saat berkendara, mengemudi dalam keadaan mabuk, penggunaan truk untuk angkutan orang, serta berkendara dengan melawan arah," ungkapnya Sabtu, 28 September 2024.

BACA JUGA:Kemenhub Kalibrasi Bandara IKN, Tuntas 31 Desember 2024

Lebih lanjut Ia mengatakan angka kecelakaan secara nasional pada tahun 2023 masih tergolong cukup tinggi dengan jumlah kecelakaan lalu lintas mencapai 152.008 kejadian dengan jumlah meninggal dunia sebanyak 27.895 korban.

Adapun sepeda motor menjadi penyumbang kecelakaan tertinggi dengan persentase 76%, disusul oleh Angkutan Barang sebesar 10%, dan Angkutan Orang 8%.


Direktur Sarana Transportasi Jalan Dtijen Perhubungan Darat Amirulloh (dua dari kiri) dalam diskusi di Terminal Leuwipanjang, Bandung memaparkan enam faktor utama risiko kecelakaan-Kemenhub-

Kecelakaan Mobil Penumpang tercatat di angka 2%, Kendaraan Tidak Bermotor 2%, dan lainnya 1,8%. "Dan yang menjadi korban kecelakaan paling banyak adalah masyarakat yang berada pada usia produktif yaitu usia 15-49 tahun," ungkapnya. 

BACA JUGA:Polrestabes Surabaya Juara Perkara Lalu Lintas Terbaik Tingkat Polda Jatim

Maka dalam kesempatan ini Ia menuturkan masih banyak tantangan dan upaya-upaya yang harus dilakukan bersama dalam mewujudkan budaya tertib berlalu lintas berkeselamatan. Untuk mewujudkannya semua pemangku kepentingan harus secara terus-menerus melakukan edukasi dan sosialisasinya dengan harapan mengurangi angka kecelakaan yang cukup tinggi itu. 

“Saya mengingatkan baik di pemerintah pusat, daerah, BUMN, maupun swasta dapat memberikan edukasi keselamatan jalan dan saya mengajak saudara-saudara sekalian agar menghindari faktor-faktor penyebab utama kecelakan," tegasnya.

Ia berharap hal - hal tersebut dapat mendorong masyarakat untuk selalu memperbaharui pengetahuan dan literasi terkait sikap dan perilaku berkeselamatan dijalan, maka semua orang dapat menjadi pahlawan keselamatan jalan sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: