Peran Nuklir dalam Konflik Iran-Israel: Ancaman yang Semakin Nyata?

Peran Nuklir dalam Konflik Iran-Israel: Ancaman yang Semakin Nyata?

Iran mengatakan pada hari Rabu bahwa serangan rudalnya terhadap Israel telah berakhir. Namun, Israel dan Amerika Serikat berjanji untuk membalas dengan keras.

Namun, baru-baru ini Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa dia tidak akan mendukung serangan balas dendam Israel.

Serangan Rudal Iran 

Syrian Observatory for Human Rights, lembaga pemantau perang yang berbasis di Inggris, melaporkan bahwa serangan Israel di Damaskus menewaskan empat orang.

Salah satu korban adalah Hassan Jaafar al-Qasir, menantu dari pemimpin Hizbullah yang telah terbunuh.

BACA JUGA:Pasukan Israel Serbu Kantor Al Jazeera di Tepi Barat, Keluarkan Perintah Penutupan 45 Hari

BACA JUGA:Buntut Ledakan Pager-Walkie Talkie, Turkiye Tuduh Israel ingin Serang Lebanon setelah Gaza

Beberapa jam setelah Israel mengumumkan dimulainya operasi darat di Lebanon, Iran menembakkan sekitar 200 rudal termasuk senjata hipersonik, yang membuat warga sipil Israel yang ketakutan lari ke tempat penampungan.

Militer Israel mengatakan beberapa rudal Iran menghantam pangkalan angkatan udara tanpa menimbulkan korban atau kerusakan.

Di Tepi Barat yang diduduki, seorang warga Palestina tewas ketika “pecahan roket jatuh dari langit dan menimpanya”, kata gubernur kota itu, Hussein Hamayel.

Kepala staf angkatan bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, mengancam akan melakukan serangan “dengan intensitas yang lebih besar” jika Israel menepati janjinya untuk membalas.

BACA JUGA:Hizbullah Balas Kematian Hassan Nasrallah, Luncurkan Rudal ke Yerusalem

BACA JUGA:Hassan Nasrallah, Pemimpin Hizbullah Dibunuh Israel di Lebanon

Presiden Iran Masoud Pezeshkian juga memperingatkan akan adanya respon yang “lebih kuat”, meskipun ia menekankan bahwa Iran “tidak mencari perang”.

Garda Revolusi Iran mengatakan bahwa rudal-rudal tersebut ditembakkan sebagai pembalasan atas pembunuhan Nasrallah dan komandan Pasukan Quds, Abbas Nilforoushan, serta pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dalam sebuah pengeboman di Teheran pada bulan Juli.

*) Mahasiswa MBKM Prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya peserta magang di Harian Disway.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reuters