Bila Cewek Merampok Driver Taksi Online

Bila Cewek Merampok Driver Taksi Online

ILUSTRASI bila cewek merampok driver taksi online. Maria Livia, cewek lulusan universitas yang mengangur, merampok driver taksi online di Surabaya. Dia juga menikam sang sopir. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Dikutip dari buku berjudul What Kind of Joblessness Affects Crime? A National Case-Control Study of Serious Property Crime (2016) hasil riset ilmuwan Amerika Serikat (AS) Gary Kleck dan Dylan Jackson, disebutkan bahwa pengangguran salah satu pemicu tindak kriminal. Khususnya property crime (kejahatan bermotif merampas harta atau uang).

Di sana pengangguran dibagi dalam empat jenis.

Pertama, penganggur total (NEET), tetapi penganggurnya aktif mencari kerja. 

Kedua, individu setengah menganggur (bekerja paruh waktu), tetapi aktif mencari kerja penuh waktu. 

Ketiga, keluar dari tempat kerja karena alasan logis. Misalnya, pensiun atau cacat atau bekerja di rumah, mengasuh anak kecil. 

Keempat, penganggur yang tidak mencari pekerjaan, juga tidak memenuhi karakteristik dari tiga kategori tersebut.

Riset itu dipublikasikan dalam Journal of Quantitative Criminology 2016. Fokus pada kasus-kasus kriminal yang diambil dari narapidana di penjara negara bagian dan federal 2004. Bentuknya survei di dalam penjara terhadap sampel probabilitas nasional narapidana. 

Para penulis menganalisis informasi terkait narapidana dewasa di penjara negara bagian yang telah dihukum karena perampokan atau pencurian dengan pemberatan. Data itu dibandingkan dengan informasi yang dikumpulkan dari narapidana dengan kelompok kontrol orang dewasa AS yang tidak dilembagakan. 

Sampel 476 kasus perampok, 325 kasus pencuri, dan 5.582 anggota populasi dewasa AS secara umum.

Hasilnya, penganggur kategori nomor empat lebih mungkin melakukan pencurian dengan pemberatan. Mereka juga paling mungkin melakukan perampokan.

Penganggur kategori pertama dan kedua tidak lebih mungkin melakukan perampokan atau pencurian dengan pemberatan jika dibandingkan dengan penganggur kategori keempat.

Pengangguran dibedakan dalam kelompok usia. Penganggur kategori keempat yang berusia 18 hingga 29 tahun empat kali lebih mungkin melakukan perampokan daripada seseorang yang berusia lebih dari 30 tahun dan berada dalam kategori pengangguran yang sama.

Data dari Journal of Quantitative Criminology itu jelas: penganggur berpotensi jadi perampok. Pria atau wanita. Jika data tersebut dikaitkan dengan data BPS di atas, Indonesia kini rawan perampokan.

Kendati, tak semua penganggur pasti merampok. Tidak semuanya. Bisa saja jadi pengemis, pengamen, pak ogah (pengatur lalu lintas). Pastinya, mereka butuh memenuhi kebutuhan dasar hidup manusia. Kecuali mereka yang menyerah, bunuh diri. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: perampokan driver taksi online di surabaya