Khofifah Dorong Pedagang Tradisional Ikuti Perkembangan Zaman
Calon Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berdialog dengan pedagang ikan.--
HARIAN DISWAY - Calon Gubernur Jawa Timur Nomor 2 Khofifah Indar Parawansa belanja ke pasar Wonokromo. Setiap stand di pasar itu Khofifah kunjungi. Sambil berbelanja, Khofifah berdiskusi dengan para pedagang.
Menyerap keluh kesah yang disampaikan oleh pedagang. Pedagang banyak yang menuangkan isi hatinya kepada gubernur Jatim periode 2019-2024 ini.
Pedagang mengeluh, pasar Wonokromo saat ini kurang pengunjung. Pembelinya pun sama. Hal itu diduga karena masyarakat cenderung belanja secara online.
“Beberapa pedagang di sini sebagian mengatakan sepi, ada yang mengatakan biasa-biasa saja. Sebagian menyampaikan bahwa mereka harus bersaing dengan tren perdagangan online,” kata Khofifah, Sabtu, 5 Oktober 2024.
BACA JUGA:Khofifah Apresiasi Kontribusi Muhammadiyah dalam Pendidikan
Menanggapi keluhan tersebut, Khofifah menyatakan bahwa saat ini digitalisasi adalah sebuah keniscayaan yang harus dihadapi di semua sektor kehidupan. Sehingga pasar tradisional juga harus mengarahkan perkembangan ke depan ke arah hybrid. Yaitu penjualan langsung dan digital.
“Penjualan online setuju tidak setuju harus ditransformasikan di pedagang pasar tradisional. Supaya mereka juga tetap bisa melayani baik yang penjualan langsung maupun yang penjualan online,” ujarnya.
Berkurangnya pembeli dirasakan pedagang khususnya yang menjual makanan dalam bentuk kemasan. Sedangkan mereka yang menyebut tidak kehilangan pelanggan adalah para pedagang di pasar basah khususnya daging dan ikan.
Mereka masih banyak yang melayani pembeli yang sudah lama dan sudah langganan. “Jadi artinya penjualan secara online harus diadaptasikan dengan belanja tradisional agar tetap bisa melayani semua pembeli,” tegas Khofifah.
BACA JUGA:JPPMI Dukung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim
BACA JUGA:Luluk-Khofifah Fokus Pendidikan, Risma Perhatikan Kesejahteraan Buruh
Dalam kepemimpinan Khofifah Emil di periode pertama, digitalisasi di sektor usaha dilakukan dengan pengembangan Milenial Job Center. Program ini telah menyentuh ribuan masyarakat yang dilatih untuk melakukan upgrade pada produk yang dijual menjadi lebih kreatif dan memasarkannya di pasar online. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: