Evaluasi Kinerja 10 Tahun Pemerintahan Jokowi
ILUSTRASI evaluasi kinerja 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Pelajarannya, batasilah kekuasaan pemimpinmu agar tidak menjurus ke kesewenang-wenangan.
Ketiga, dampak investasi besar-besaran diklaim banyak pihak menimbulkan kerusakan lingkungan di sana sini. Misalnya, sorotan Greenpeace atas pengelolaan sumber daya alam melalui hilirisasi untuk mencapai nilai tambah ekonomi di industri nikel, tembaga, dan lain-lain; masa depan ekonomi hijau; dan transisi energi yang berkeadilan.
Organisasi lingkungan berjejaring internasional itu menuding proyek hilirisasi menyisakan banyak masalah. Antara lain, kerusakan lingkungan, kemiskinan masyarakat lokal, dan kerugian negara. Sebagai contoh, hilirisasi nikel di Morowali dan Halmahera Tengah memang berimplikasi pada pertumbuhan PDRB daerah, tetapi pertumbuhannya tidak berkelanjutan serta memiliki dampak kesehatan yang signifikan bagi masyarakat sekitar.
Sejumlah proyek pembangunan sebagai realisasi investasi kerap dianggap sebagai proyek mercusuar. Di balik menterengnya proyek itu, sejatinya tidak bisa dinikmati seluruh rakyat Indonesia. Hanya untuk golongan dekat dan kaya yang bisa menikmati. Garuda, gagah di luar, remuk di dalam.
Itulah beberapa kaleidoskop yang sebagian penulis kemukakan. Tentunya masih banyak anggapan lain tentang cacat atau tidaknya Jokowi ini. Selanjutnya penulis kembalikan ke pembaca untuk menilai sendiri bagaimana rezim ini menjalankan kekuasaannya. Kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa. (*)
*) Yayan Sakti Suryandaru adalah dosen Departemen Ilmu Komunikasi, Universitas Airlangga, Surabaya.
*)Ramadhani Nur Aisyah adalah mahasiswi S-2 media dan komunikasi, Universitas Airlangga, Surabaya.--
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: