Budi Gunadi Bahas Masalah Kesehatan dengan Prabowo di Kertanegara, Sinyal Jadi Menkes Lagi
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyapa wartawan setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). -Aprillio Akbar-ANTARA
HARIAN DISWAY - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin turut hadir dalam undangan Presiden terpilih Prabowo Subianto ke kediamannya di Kartanegara pada Selasa, 14 Oktober 2024.
Menkes mengungkapkan perbincangan tersebut membahas masalah seputar kesehatan, seperti jumlah dokter hingga vaksin untuk tuberkulosis dan malaria.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, Budi menyebutkan bahwa dia diminta untuk datang ke kediaman Prabowo sekitar jam 19.00 WIB.
“Jumlah dokter harus cukup, jumlah dokter spesialisnya harus cukup. Bagaimana pendidikan dokter dan dokter spesialis ini bisa diperbanyak. Kalau masyarakat juga masih kekurangan bisa enggak belajarnya di dalam negeri saja, tapi bisa juga di luar negeri untuk mempercepat,” katanya.
BACA JUGA:Nama-nama Kandidat Menteri Datangi Rumah Prabowo Subianto, Siapa Saja?
BACA JUGA:Prabowo Wanti-wanti Menterinya Tak Curi Duit APBN, Begini Respons PKB
Budi mengatakan, Prabowo juga mengharapkan pemeriksaan kesehatan terus ditingkatkan untuk memastikan bahwa kesehatan publik terus terjaga.
“Beliau juga pesankan ada penyakit-penyakit yang menurut beliau harusnya bisa diatasi di Indonesia, seperti TBC dan malaria. Itu kan harusnya bisa cepat lah dieliminasi, dicari vaksinnya supaya masyarakat kita bisa cepat hilang penyakit ini," jelas Budi.
Ketika ditanya awak media mengenai kesanggupan Menkes untuk memenuhi permintaan-permintaan tersebut, Budi mengatakan bahwa presiden terpilih belum menyebutkan apapun terkait hal tersebut.
BACA JUGA:Tak Gabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran, Nasdem: Kami Bukan Oposisi
“Enggak, tadi kita ada makan aja,” ujar Menkes.
Meskipun demikian, Budi Gunadi pun mengungkapkan fokus Kementerian Kesehatan kedepannya terkait kesehatan di Indonesia.
“TBC dan Malaria, skrening kesehatan, dan juga pendidikan dokter dan dokter spesialis,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: