Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Berdaya di Manding Daya dan Pangeranan yang Toleran

Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Berdaya di Manding Daya dan Pangeranan yang Toleran

Peternakan sapi yang ada di Desa Madang Daya, Sumenep.-Vincentius Andito Dwijaya Bhakti-

Pak Klebun -sebutan kepala desa dalam bahasa Madura- Mading Daya dan dua pilar lain mengajak kami berkeliling. Meninjau warga yang bergerak di bidang UMKM, peternakan sapi, posyandu, dan lain-lain. 

Ketiga pilar desa itu cukup dekat dengan masyarakat. Mereka membaur tanpa jarak. 

Setelah dari Manding Daya, kami berangkat menuju tempat kedua. Yakni Keluraha  Pangeranan, Bangkalan. Desa itu terletak di dekat pusat kota Bangkalan. Sekitar pukul 15.00 kami sampai di kelurahan tersebut.

Ketika penjurian, tampak masyarakat hadir memenuhi balai kelurahan tempat tersebut. Ada pula dari Forum Komunikasi Umat Beragama. Kemudian hadir Muspika dan Camat Bangkalan Cicik Fidiah.

Kelurahan itu tak jauh dari pantai. Hasil lautnya yang utama adalah rajungan. Namun, bulan Agustus-September bukan musim rajungan. Kepiting laut itu akan muncul kembali pada bulan Oktober. 

Maka untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, pemerintah kelurahan bersama warga menggelar pasar rakyat. Menjajakan segala produk kuliner kreasi masyarakat setempat.

Di kelurahan itu warganya rukun. Ada penganut Kristen Protestan, Buddha, dan mayoritas Islam. Mereka hidup rukun dan tak pernah ada gesekan sekali pun.

Ketiga tokoh dari ketiga agama itu hadir dalam sesi penjurian. Seperti sesama warga, ketiganya juga hanyut dalam kebersamaan dan keakraban. Wajah Madura yang toleran tampaknya ada di Pangeranan.

Kami mengakhiri sesi penjurian tepat azan magrib. Setelahnya kami kembali pulang ke Surabaya. Merasakan rehat di rumah. Esok harinya kami akan melanjutkan perjalanan ke desa-desa lainnya. Dari Pasuruan hingga Banyuwangi. Juga Kota Malang dan Kota Batu. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: