DPR Usul Penarikan Pasukan Perdamaian Indonesia dari Lebanon: UNIFIL Sudah Tidak Ada Fungsinya Lagi

DPR Usul Penarikan Pasukan Perdamaian Indonesia dari Lebanon: UNIFIL Sudah Tidak Ada Fungsinya Lagi

Anggota DPR RI Dave Akbarshah Fikarno saat diwawancarai Parlementaria di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, pada Selasa, 15 Oktober 2024.--Dok. DPR RI

HARIAN DISWAY -  Anggota DPR RI Dave Akbarshah Fikarno mengecam penembakan yang dilakukan tentara Israel terhadap pasukan TNI yang tergabung dalam pasukan UNIFIL PBB. Menurutnya, tindakan Israel melanggar hukum internasional dan mecederai prinsip perdamaian.

Anda sudah tahu, Pasukan Israel (Israel Defense Force/IDF) dilaporkan telah menembaki markas perdamaian Pasukan PBB (United Nations Interim Force in Lebanon/UNIFIL) di Lebanon.

Dua anggota Tentara Nasional Indonesia yang juga tergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB dilaporkan mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut.

"Keamanan para prajurit kita di sana terancam, situasi semakin tidak jelas, sehingga keberadaan PBB pun menjadi dipertanyakan, apa fungsinya? Yang semestinya itu menjaga garis demarkasi, menjaga perdamaian, akan tetapi justru diserang," ujar Dave dalam keterangan resminya pada Selasa, 17 Oktober 2024.

BACA JUGA:Menteri ESDM Bahlil Lahdalia Raih Gelar Doktor S3 Di UI, Ini Profil dan Jejak Karirnya

BACA JUGA:Kemenag Raih Penghargaan Prestisius dari Komnas Perempuan: Komitmen Nyata Hapus Kekerasan Gender

Dave meminta Pemerintah Indonesia untuk menarik pasukan dari wilayah tersebut, mengingat Palestina dan Israel belum mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata.

"Ini membahayakan prajurit kita, terbukti sudah ada korban. Jangan sampai ada korban jiwa di wilayah yang semestinya untuk menjaga perdamaian akan tetapi justru menjadi korban serangan kebrutalan," tegas Politisi Fraksi Partai Golkar tersebut.

Oleh karena itu, Dave berharap pemerintahan selanjutnya dapat memainkan peran yang efektif dalam menempatkan posisi Indonesia untuk menjaga kedaulatan RI.

“Di sini saya yakin dan mampu Pemerintahan Indonesia, apalagi di bawah Pak Prabowo yang paham dan tahu persis strategi militer tersebut seperti apa, apakah beliau akan mampu memainkan perannya untuk mendorong ke arah perdamaian tersebut,” terangnya.

*) Mahasiswa Magang Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Airlangga, peserta magang MBKM di Harian Disway 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: