Jokowi Ingin GBFA Percepat Pendanaan Iklim Negara Berkembang
Presiden Joko Widodo membuka forum Indonesia International Sustainability Forum di Jakarta pada September lalu-Setkab-
HARIAN DISWAY - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan pentingnya Global Blended Finance Alliance (GBFA) untuk mempercepat pendanaan iklim dan pembangunan di negara berkembang. Terutama melalui komitmen dan melibatkan lebih banyak negara maju.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara penandatanganan Article of Agreement on G20 GBFA di Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2024.
Jokowi menyoroti bahwa tantangan global seperti perubahan iklim, krisis ekonomi, dan ketegangan geopolitik, semakin memperburuk situasi negara berkembang dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).
BACA JUGA:Ekonomi Hijau, Sebuah Harapan Indonesia Emas 2045
Karena itulah Jokowi berharap GBFA menjadi platform utama yang mampu memobilisasi lebih banyak sumber pembiayaan dari negara maju.
Tentu untuk mempercepat transisi iklim dan mendukung pembangunan yang inklusif.
"Kita butuh solusi inovatif dan kerja sama yang lebih kuat untuk menghadapi tantangan ini," tegasnya melalui tayangan video.
Eks wali kota Solo itu juga menekankan bahwa GBFA akan menjadi tonggak penting dalam di tengah berbagai tantangan global yang semakin kompleks. Mulai dari perubahan iklim hingga ketegangan geopolitik.
BACA JUGA:Surabaya Menuju Ekonomi Hijau
Jokowi menegaskan bahwa Indonesia percaya kerja sama tersebut dapat memperkuat pertukaran teknologi, pengetahuan, dan pendanaan yang lebih inovatif.
Sehingga membantu negara berkembang mengatasi kemiskinan dan kesenjangan sosial.
Menurutnya, GBFA memang didirikan sebagai upaya untuk mendukung pembangunan inklusif dan berkelanjutan.
Sekaligus menjadi ajang bagi kemitraan internasional dalam mendukung implementasi SDGs di negara berkembang dan mendorong kerja sama selatan-selatan.
BACA JUGA:Intip Konsep dan Strategi Ekonomi Hijau Ala Prabowo-Gibran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: