Surabaya Menuju Ekonomi Hijau
ILUSTRASI Surabaya menuju ekonomi hijau.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BEBERAPA waktu yang lalu Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Surabaya mengadakan diskusi publik tentang rencana kerja tahun 2025.
Mereka mengundang ekonom dan ahli hukum tata negara. Inti dari kegiatan itu adalah berkonsultasi, mencari masukan, dan berdiskusi tentang bagaimana menarik investasi yang makin besar ke Surabaya agar menjadi mesin pendorong kegiatan ekonomi sekaligus mendukung pertumbuhan Kota Surabaya.
Harapannya, Surabaya menjadi pusat ekonomi yang perannya makin meningkat, baik di level regional, nasional, maupun internasional.
Kegiatan seperti itu seharusnya juga menjadi tradisi di semua pemerintah kabupaten/kota agar ada masukan-masukan konstruktif yang bermanfaat untuk mengoptimalkan peran pemerintah dalam mendorong investasi di daerah masing-masing.
BACA JUGA: Intip Konsep dan Strategi Ekonomi Hijau Ala Prabowo-Gibran
KINERJA 2023
Tentu saja kegiatan forum konsultasi publik itu tidak lepas dari visi-misi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang terus-menerus menekankan agar perekonomian Surabaya berciri sebagai ekonomi yang inklusif. Inklusif di sini berarti bahwa perkembangan dan pertumbuhan ekonomi berdampak pada kesejahteraan rakyat sekaligus menciptakan lapangan kerja baru.
Itu diperlukan dalam mendukung kemandirian ekonomi Surabaya. Seperti diketahui, Surabaya adalah kota perdagangan dan jasa, khususnya untuk Indonesia Timur. Bukan itu saja. Ada pula 71 perguruan tinggi yang beroperasi di sana. Perinciannya, 6 perguruan tinggi negeri, 1 perguruan tinggi asing, dan 64 perguruan tinggi swasta.
BACA JUGA: Per Januari, 47 Kasus DBD Terjadi di Surabaya
Kota Surabaya boleh disebut sebagai daerah dengan inovasi terbaik dalam menarik investasi. Proses perizinan investasi yang ramah investor, cepat, dan satu pintu telah dilakukan sebelum daerah lain melakukan. Surabaya pernah mendapatkan penghargaan sebagai kota dengan realisasi investasi tertinggi kedua di Indonesia.
Surabaya juga dianggap sebagai kota terbaik dalam bidang pelayanan untuk investasi sehingga menjadi salah satu kota tujuan utama investasi. Yang menarik, asal investor di Surabaya beragam, mulai Belanda, Singapura, hingga Korea Selatan.
Prestasi itu tidak lepas dari visi wali kota yang secara terus-menerus mengeluarkan produk-produk hukum untuk mendorong agar posisi Surabaya sebagai kota yang inovatif dan ramah investor terus dapat dipertahankan. Caranya, memunculkan inovasi-inovasi baru yang intinya memudahkan investor.
BACA JUGA: Duet Dzulhilmi-Masduki Toha Pimpin PCNU Surabaya 2024-2029
Pada 2023 realisasi investasi di Surabaya mencapai Rp 37,57 triliun, baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN). Berdasar indeks kepuasan ntuk pelayanan investasi dan perizinan, skor yang diperolah masuk kategori sangat baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: