Khofifah Sambangi Sentra Tas Anyam Ponorogo, Dukung Produk Lokal Rambah Pasar Dunia

Ketika banyak warga terkena dampak pemutusan hubungan kerja, mereka beralih ke usaha ini demi keberlangsungan ekonomi keluarga. 

"Semula hanya mencoba-coba, tapi ternyata tas, kotak tisu, dan hiasan rumah dari anyaman jali banyak diminati. Kami rutin mengirim ke Bali, Sulawesi, hingga Lombok," jelas Titik.

Dia menyebutkan bahwa saat ini sudah ada 130 orang yang bekerja di berbagai kelompok produksi di desa tersebut. 

BACA JUGA:Pemuda Batak Bersatu Dukung Khofifah-Emil, Punya Jaringan 12 Kabupaten/Kota

Dengan pasokan bahan baku dari Sidoarjo dan Ponorogo, usaha ini mampu menciptakan banyak lapangan pekerjaan bagi warga setempat.

Lebih lanjut, Khofifah menyoroti keberhasilan para perajin dalam mengakses pasar dan mengedepankan kualitas produk.

 “Ini adalah bukti bahwa mereka memiliki literasi digital yang baik. Produk mereka menembus pasar seluruh Indonesia, bahkan ke destinasi wisata seperti Bali,” ungkapnya.

Selain dukungan pelatihan dan akses digital, Khofifah berjanji mendorong produk kerajinan ini agar lebih dikenal luas di pasar internasional. 

BACA JUGA:Khofifah, Sang Ibu Santri: Perjuangan Tanpa Henti untuk Para Santri di Jatim

Pihaknya mengupayakan pelatihan dan bimbingan untuk meningkatkan kualitas serta memperluas jaringan pemasaran. 

“Kita dorong agar produk ini semakin dikenal hingga pasar global. UMKM kita perlu naik kelas dan mengakses pasar yang lebih luas,” tegas Khofifah.

Khofifah bersama ibu-ibu Kampung UMKM Desa Campurejo yang dikenal sebagai sentra kerajinan anyaman jali di Ponorogo pada Sabtu siang, 26 Oktober 2024. -Tim Media Khofifah-

Di akhir kunjungan, Khofifah menyampaikan apresiasinya kepada para ibu-ibu perajin di Desa Campurejo. 

BACA JUGA:Hari Santri 2024, Khofifah Serukan Santri Jadi Garda Moral dan Penggerak Inovasi

Dia berharap, semangat mereka dalam membangun usaha kecil ini terus menjadi contoh keberhasilan ekonomi kreatif yang menginspirasi. 

Sumber: