Bungkusan Besar Berisi Jenazah Itu Disorot CCTV

Soal pekerjaan Fauzan, beda info antara keterangan polisi dengan Amin. Dikatakan Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, pekerjaan Fauzan jagal hewan: sapi dan kambing. Keterangan Amin, Fauzan broker ikan.

Apa maksudnya broker ikan? Dijawab Amin: ”Ya, broker ikan. Menjualkan ikan yang ditangkap para nelayan dari laut. Omeh menjualkan ikan itu kepada warga.”

Dijelaskan, para nelayan mencari ikan di Selat Sunda. Hasilnya, ikan disimpan dalam gudang-gudang pendingin di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Muara Baru, Jakarta Utara. Fauzan salah seorang penjual ikan tersebut ke konsumen.

Caranya, antara lain, marketing dari mulut ke mulut. Para tetangga, kalau mau beli ikan laut, beli ke Fauzan. Juga, Fauzan membentuk grup WhatsApp beranggota tetangga dan teman-teman Fauzan. Isinya info tentang ikan yang baru dijaring nelayan dari laut. Ikan segar.

Fauzan juga punya web pribadi yang isinya tentang penjualan ikan laut. Setiap ada ikan baru datang dari nelayan, ia update di web tersebut. Begitulah cara marketing Fauzan.

Amin: ”Kalau ada pembeli ke Omeh, terus Omeh yang ngirim ikannya. Yang ngepak ikan orang gudang. Omeh nggak motong ikan, nggak apa. Omeh bukan jagal. Ia tinggal kirim ikan doang.”

Beda info soal pekerjaan Fauzan tidak penting. Mungkin, saat Fauzan diperiksa polisi, ia mengaku sebagai jagal hewan sehingga dipublikasi polisi begitu. 

Terus, apa hubungan antara Fauzan dan Sinta? Polisi hanya mengatakan, mereka teman dekat. Itu saja. Kombes Ade Ary mengatakan, kejiwaan tersangka akan diperiksa. Berarti, polisi menduga tersangka punya kelainan jiwa.

Dalam proses penyidikan kasus tersebut, polisi bertindak sangat hati-hati. Itu perkara kejahatan sadis yang jadi perhatian publik sekarang. Fauzan sudah dijerat Pasal 340 KUHP, pembunuhan berencana. Ancaman hukuman mati. Ia orang berbahaya jika terbukti sebagai pembunuh Sinta. Kekejamannya mengerikan orang. (*)

 

Sumber: