Trump Si Houdini Politik

Trump Si Houdini Politik

DUA PENDUKUNG TRUMP, Stephanie Smith (kiri) dan Thomas Brewer bergembira melihat laju suara Donald Trump di Las Vegas, Nevada, 5 November 2024.-RONDA CHURCHILL-AFP-

HARIAN DISWAY - Donald Trump dijuluki sebagai Houdini di jagat politik. Itu merujuk pada nama Harry Houdini, pesulap yang dikenal karena keterampilannya meloloskan diri dari berbagai jerat. Seperti Trump.

Media AS menjuluki Trump sebagai ’’Raja Comeback”, Rabu, 6 November 2024. Itu setelah Trump merebut kemenangan tak terduga dalam pemilu. Kemenangan yang sebelumnya tidak diperkirakan oleh banyak pengamat dan media.

Jajak pendapat selama ini memang menunjukkan persaingan ketat antara Trump dan Kamala Harris. Tetapi, fakta berbicara lain. Trump meraih kemenangan yang jelas dan cepat di suara elektoral.

BACA JUGA:Pemungutan Suara Pilpres AS Digelar Malam Ini, Donald Trump Hadapi Kamala Harris

BACA JUGA:McDonald's Ungkap Bawang Bombai Taylor Farms Sumber Bakteri E Coli di Burgernya

Liputan di surat kabar terkemuka dan jaringan televisi berfokus pada kembalinya politisi-showman tersebut. Padahal, Trump sempat dianggap gagal setelah kehilangan kekuasaan pada 2020.


BERTOPANG DAGU, pendukung Kamala Harris di Howard University, 5 November 2024, ini meratapi kekalahan jagoannya.-CHARLY TRIBALLEAU-AFP-

"Trump Kembali dengan Hebat" tulis headline New York Times. Di dalam surat kabar itu juga ada analis yang mengatakan bahwa Amerika ’’telah memilih seorang yang kuat.’’

"Amerika berada di ambang gaya pemerintahan otoriter yang belum pernah adalah dalam 248 tahun sejarah negeri ini," kritik artikel tersebut.

Tabloid konservatif New York Post juga menggarisbawahi kemampuan Trump untuk bangkit ’’dari kematian.’’ Koran itu memuat halaman depan yang berbunyi "He's Don it Again."

"Trump si Raksasa adalah raja comeback," tulis artikel di dalamnya.


BERSEDIH, para pendukung Kamala Harris saling menguatkan diri di Howard University, Washington DC, 5 November 2024.-ANGELA WEISS-AFP-

"Trump Menangkan Pemilu dan Kesempatan Kedua," tulis editorial Wall Street Journal.

“Ini kemenangan yang lebih besar daripada 2016,” bunyi artikel Wall Street Journal. “Namun, comeback Trump tidak akan mungkin terjadi tanpa kegagalan kebijakan pemerintahan Biden dan Demokrat di Kongres.’’

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: