ITS Beri Penghargaan Sepuluh Nopember kepada Presiden Prabowo
Rektor ITS Prof Bambang Pramujati saat menyampaikan pidatonya pada Upacara Dies Natalis ke-64 ITS, Senin, 11 November 2024.-Humas ITS-
“Tentunya melalui riset interdisipliner yang mampu memecahkan masalah nyata di masyarakat,” tambah Guru Besar Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.
BACA JUGA: Akademisi ITS Curhat ke Menteri PAN-RB, Sulitnya Raih Profesor Desain
Lebih lanjut, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) periode 1999 - 2007 ini juga menekankan pentingnya etika dan kepemimpinan di kalangan akademisi, terutama dalam pengambilan keputusan yang berdampak sosial.
“Dengan demikian, perguruan tinggi tidak hanya mendidik intelektual, tetapi juga membentuk pemimpin yang memiliki kepedulian untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik,” papar Satryo.
Sementara itu, dalam gelaran bertema Sinergi Meraih Prestasi ini juga disampaikan Laporan Tahunan Rektor 2024. Dalam laporannya, rektor menegaskan komitmen ITS terhadap tujuan pembangunan nasional lewat program Sustainable Development Goals (SDGs) di berbagai program Quick Win.
“Salah satunya, peningkatan infrastruktur kampus ramah lingkungan, pembangunan laboratorium energi terbarukan sebagai proyek living laboratory pertama di Indonesia,” ujarnya.
Bambang melaporkan bahwa capaian akademik ITS meningkat secara signifikan dengan tingkat penyerapan lulusan sebesar 93,7 persen ke dunia kerja, kewirausahaan, maupun studi lanjut dalam waktu enam bulan setelah kelulusan.
Jumlah mahasiswa ITS yang mengikuti program pertukaran internasional mencapai 687 orang yang menjadi wujud nyata ITS dalam meningkatkan daya saing global melalui pengalaman akademik lintas negara.
BACA JUGA: Doktor ITS Manfaatkan AI untuk Analisis Aktivitas Manusia, Krusial Bagi Dunia Kesehatan
Melewati 64 tahun berkarya, ITS menunjukkan dedikasinya melalui program pengabdian kepada masyarakat yang berdampak luas.
Sepanjang tahun 2024, ITS berhasil menciptakan 103 produk inovatif yang dimanfaatkan oleh berbagai lapisan masyarakat dan membina 228 desa di Indonesia.
“Tujuannya untuk memperkuat ketahanan pangan, penerapan teknologi tepat guna, dan pemberdayaan lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Guru Besar Teknik Mesin ITS itu. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: