Rumah Kelahiran Bung Karno dan Perjuangan Meluruskan Sejarah: Soekarno Arek Suroboyo!
Jejak prasasti dari kalimat Bung Karno yang menyatakan bahwa ia kelahiran Surabaya. Tulisan itu dipotret oleh Rani Akbar, pengunjung asal Brunei Darussalam.-Dinar Mahkota Parameswari-HARIAN DISWAY
Soekarno kelahiran mana? Barangkali ada yang menjawab: Blitar. Padahal, sang proklamator sendiri menyatakan bahwa ia Arek Suroboyo.
BANGUNAN itu cukup ikonik di tengah-tengah Kampung Peneleh, Surabaya. Itulah Museum Rumah Lahir Bung Karno.
Sebagai tempat lahir Ir Soekarno pada 6 Juni 1901, museum itu bukan sekadar bangunan. Tetapi juga simbol perjalanan panjang sejarah kemerdekaan Indonesia.
Dulu, Museum Rumah Lahir Bung Karno adalah rumah sewa yang ditempati sementara oleh keluarga Soekarno. Setelah tinggal sekitar enam bulan, keluarga Soekarno pun kemudian pindah ke Jombang. Ayah Bung Karno, Raden Soekeni Sosrodihardjo, dipindahtugaskan.
BACA JUGA:Gedung Cak Durasim, Kenang Semangat Juang Seniman Ludruk Era Kolonial
Kisah perjalanan Sukarno ditayangkan pada layar di dalam Museum Rumah Lahir Bung Karno.-Dinar Mahkota Parameswari-HARIAN DISWAY
Salah satu penggagas Begandring Soerabaia, Kuncarsono Prasetyo, menerangakan bahwa museum tersebut resmi dibuka untuk publik pada 6 Mei 2023.
“Akhirnya dibuka untuk publik setelah mendapat izin resmi dari pemiliknya melalui Pemerintah Kota. Sebelumnya, bangunan ini merupakan milik pribadi,” ujarnya.
Setelah melalui proses renovasi yang panjang, museum itu resmi dibuka dan disahkan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Peresmian tersebut juga dalam rangka memperingati Hari Kelahiran Bung Karno.
BACA JUGA:Museum WR Soepratman, Saksi Bisu Hari Terakhir Sang Komposer
Pintu masuk museum tetap dipertahankan seperti sebelum renovasi. Daun pintu utama dan dua jendela berukuran sama seperti aslinya. Pintu dan jendela tersebut dicat cokelat oleh warga. Menyesuaikan warna aslinya.
Sejak peresmian itu, museum tersebut menarik perhatian masyarakat Surabaya. Juga turis dari berbagai daerah. Bahkan dari luar negeri.
Wisatawan yang ingin menikmati museum tersebut diwajibkan mendaftar secara online dengan memindai barcode di depan bangunan. Tiket masuknya gratis. Sehingga, museum dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat.
Kuncarsono Prasetyo, penggagas komunitas Begandring Soerabaia di kafe Lodji Besar, Peneleh, menjelaskan tentang Rumah Lahir Bung Karno di kawasan tersebut.-Dinar Mahkota Parameswari-HARIAN DISWAY
BACA JUGA:Sambut Hari Pahlawan, SMA Cita Hati Surabaya Gelar Veteran Day
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harian disway