Kupas Tuntas Rumor Gen Z
SUASANA SEMINAR DARIMG tentang Generasi Z yang menghadirkan pembicara Farah Almas Riyanti.-Tangkap layar Dave Yehosua-
Perusahaan-perusahaan di Indonesia masih banyak yang konvensional. Sehingga sistem kerja yang terbentuk masih menggunakan kaidah-kaidah tradisional. Kalau memang Gen Z ingin merombak sistem tersebut, maka Farah menyarankan mereka untuk mengikisnya secara perlahan.
"Contoh, di tempat kerja saya masih menggunakan formulir-formulir kertas. Tetapi menurut saya, pengisian formulir akan lebih efisien jika menggunakan platform digital. Yang harus dilakukan adalah memberi contoh," ucap dua. Nah, kalau terbukti barulah kemudian perusahaan bisa memperluas pengaruhnya.
Farah juga menekankan bahwa penyampaian tersebut wajib dibarengi dengan pola komunikasi yang baik. Karena menurut dia, komunikasi adalah kunci untuk membangun relasi. Sehingga di depannya saat mereka kesulitan, Gen Z bisa punya teman yang bisa membantunya.
Terakhir, Farah juga meminta Gen Z supaya menyelami pekerjaan dengan serius. Dia menganggap kutu loncat itu boleh, hanya saja perlu diperhatikan rentangan waktunya. "Kalau masih 3 atau 6 bulan saya pikir jangan. Karena kalian hanya mempelajari dasar-dasarnya. Minimal 1 sampai 2 tahun baru loncat,’’ ungkap dia. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: