BRI Bagikan Strategi Pengelolaan Keuangan dan Investasi Bagi Generasi Muda

BRI Bagikan Strategi Pengelolaan Keuangan dan Investasi Bagi Generasi Muda

BRI beri strategi pengelolan keuangan dan investasi untuk generasi muda --BRI

HARIAN DISWAY - Perkembangan tren gaya hidup saat ini membawa dampak signifikan terhadap perubahan dalam kehidupan masyarakat. 

Setiap generasi memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda, yang mendorong lahirnya tren keuangan baru, terutama di kalangan generasi muda. 

Seiring dengan pesatnya perkembangan tersebut, muncul pula tantangan bagi anak muda dalam mengelola keuangan, salah satunya terkait dengan pinjaman online (pinjol). 

Menyikapi fenomena ini, BRI menghadirkan berbagai strategi untuk memberikan solusi keuangan yang menguntungkan nasabah sekaligus membantu mereka mengelola keuangan dengan lebih baik. 

BACA JUGA:Nasabah Lubuklinggau Puas dengan Layanan BRI dengan Solusi Keuangan yang Praktis dan Aman

Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani, menyatakan bahwa saat ini banyak anak muda yang terjebak dalam tren Latte Factor.

“Istilah ini digunakan untuk menggambarkan pengeluaran kecil yang terlihat sepele seperti kopi, langganan streaming, atau makanan kekinian. Meski terlihat sepele, jika dijumlahkan nilainya bisa bikin dompet jebol,” ungkapnya.

Rendahnya tingkat literasi keuangan membuat banyak anak muda terjebak dalam pola pemborosan, yang pada akhirnya berdampak negatif pada kondisi keuangan mereka secara keseluruhan. 

Meskipun memiliki penghasilan yang cukup, masih banyak di antara mereka yang tidak memiliki tabungan, dana darurat, atau bahkan investasi. 

BACA JUGA:AgenBRILink di Desa Sentral Baru, Membawa Layanan Perbankan Lebih Dekat ke Masyarakat

Oleh karena itu, perencanaan keuangan sejak dini menjadi sangat penting. Handayani memberikan contoh bahwa perencanaan keuangan bisa dimulai dengan langkah sederhana, yaitu memisahkan antara kebutuhan dan keinginan.

“Kebutuhan adalah hal-hal mendasar yang penting untuk kelangsungan hidup. Jika tidak ada, tidak bisa menjalani kehidupan sehari-hari. Contohnya rumah, pakaian, makanan dan minuman, biaya kesehatan dan lain-lain. Sementara itu, keinginan adalah hal-hal yang masih bisa diganti dengan barang lainnya. Jika tidak ada, tidak mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Misalnya saja barang branded, gadget keluaran terbaru, dan sebagainya,” lanjutnya.

Fenomena lain dalam tren keuangan di era modern ini adalah maraknya pinjaman online atau pinjol. 

“Saat ini cukup banyak generasi muda yang terjerat pinjol. Berdasarkan data OJK karyawan dan pelajar merupakan profesi yang banyak terjerat pinjol (12%), di mana didominasi oleh generasi muda.” jelas Handayani. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: