Oleh-Oleh dari World Public Relations Forum (WPRF) 2024: Menguatkan Komunikasi Publik dan Kearifan Lokal
ILUSTRASI Oleh-Oleh dari World Public Relations Forum (WPRF) 2024: Menguatkan Komunikasi Publik dan Kearifan Lokal.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Komunikasi yang bertanggung jawab menurut, Boy Kelana (2024), berarti kita harus mampu mengelola informasi dengan bijak, menghindari penyebaran berita palsu, dan memastikan bahwa kita berkontribusi dalam diskusi yang konstruktif, mempromosikan inklusi dan keragaman.
Presiden Global Alliance Justin Green mengungkapkan, lanskap komunikasi saat ini sudah berubah dengan hadirnya kecerdasan buatan. Namun, kata Justin, kecerdasan buatan tidak akan bisa menggantikan pekerjaan manusia.
Dalam konteks masuknya teknologi AI, agar fungsional, teknologi buatan itu harus diimbangi dengan integritas dan komunikasi etis. Hal tersebut penting sebagai bentuk tanggung jawab profesi humas ke masa depan lebih baik.
Tantangan serius ke depan adalah bagaimana menguatkan integritas dan etika komunikasi. Kita harus memperjuangkan nilai berbasis fakta bukan fiksi, menjadikan sumber informasi yang tepercaya.
Aktivis humas harus menguatkan emotional connecting. Kita harus menjadi hati nurani dunia industri yang memiliki sisi human intelligence touch. Semua kita adalah pengawal perubahan positif dan akan terus memperjuangkan kesetaraan dan keadilan bagi semua.
Last but not least, seiring kemajuan teknologi komunikasi, kita harus terus berikhtiar membumikan komunikasi publik untuk perubahan positif berkelanjutan.
Kita jadikan humas sebagai avant-garde motor pembangun peradaban untuk mewujudkan keadilan dan kebaikan bersama secara berkelanjutan. Semoga dan amin. (*)
*)Dewi Quraisyin adalah ketua BPC Perhumas Madura dan dosen public relations Universitas Trunojoyo Madura (UTM)
*)Surokim As. adalah wakil ketua BPC Perhumas Madura dan dosen media dan politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: