Oleh-Oleh dari World Public Relations Forum (WPRF) 2024: Menguatkan Komunikasi Publik dan Kearifan Lokal

Oleh-Oleh dari World Public Relations Forum (WPRF) 2024: Menguatkan Komunikasi Publik dan Kearifan Lokal

ILUSTRASI Oleh-Oleh dari World Public Relations Forum (WPRF) 2024: Menguatkan Komunikasi Publik dan Kearifan Lokal.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Ajang itu, menurut Ketua Umum Perhumas Boy Kelana, diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam membangun ekosistem PR yang adaptif terhadap perubahan global. 

BACA JUGA:Parade Peluncuran 6 Buku Filmis Elang Nuswantara (2-Habis): Kearifan Lokal ala Writerpreneur Profesional

BACA JUGA:Melestarikan Kearifan Lokal Budaya Gunung Penanggungan

Selain itu, diharapkan komunikasi publik sebagai mesin perubahan yang positif dan bisa menjangkau setiap sudut masyarakat. 

Sebagai forum literasi komunikasi, tentu saja ada banyak pengetahuan dan praktik yang bisa didapat sebagai best practice dan best future. Sekaligus sebagai oleh-oleh yang bisa dibagi dari forum itu.

ERA VUCA DAN TURBULENSI KOMUNIKASI

Dunia humas memasuki era yang penuh turbulensi dan menghadapi tantangan luar biasa. Berbagai isu global dan arus informasi yang membanjiri berbagai media komunikasi telah menghadirkan tantangan sekaligus tanggung jawab bagi pelaku komunikasi. 

BACA JUGA:ITS Buka Prodi S1 Sains Komunikasi, Kuota 50 Kursi untuk 2025

BACA JUGA:Bahas Komunikasi dan Digitalisasi, Menteri Komdigi Meutya Hafid Temui Wapres Gibran Rakabuming

Media sosial di satu sisi telah berkontribusi mendemokratisasi arus informasi, tetapi juga membawa ancaman. Yakni, meluber dan banjirnya disinformasi hingga membuat publik kesulitan untuk bisa membedakan antara fakta dan fiksi. 

Realitas sosial banyak dikonstruksi menjadi hiper-realitas dan banyak disimulasi menjadi realitas bentukan baru. Akhirnya, banyak realitas bentukan yang tidak membumi, hoaks, dan fake information yang cenderung menyesatkan dan merugikan publik.

Dalam konteks itu, para praktisi komunikasi publik dan humas diharapkan bisa menjernihkan situasi. Mereka diharapkan bisa mengembalikan dan menjunjung tinggi nilai-nilai komunikasi yang bertanggung jawab (Boy Kelana, 2024).

BACA JUGA:4 Alasan Komunikasi itu Penting dan 5 Cara Membangunnya untuk Menjaga Hubungan Sehat

BACA JUGA:Peduli Isu Kesehatan Mental, Prodi Ilmu Komunikasi Untag Gelar Mindscape Exhibition and Talkshow bersama Psikolog

Kebutuhan akan pengetahuan yang komprehensif, pemahaman lintas budaya, dan solusi inovatif juga menjadi penting. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: