Parade Peluncuran 6 Buku Filmis Elang Nuswantara (2-Habis): Kearifan Lokal ala Writerpreneur Profesional

Parade Peluncuran 6 Buku Filmis Elang Nuswantara (2-Habis): Kearifan Lokal ala Writerpreneur Profesional

Dalam talkshow, Kirana Kejora (kanan) mengajak wakil-wakil pasukan elang untuk berbincang-bincang yakni Elang Biru Bantala, Elang Kembara Ayah dan Sahabat, Elang Merah Savana, dan Pasukan Elang Biru Bantala. -Elang Nuswantara-

HARIAN DISWAY - Enam buku Elang Nuswantara bukan sekadar terbit. Tetapi memiliki kekuatan daya akar untuk bisa tumbuh dan berkembang.

Dalam bahasa Kirana Kejora, pengampu 300 penulis yang melahirkan buku-buku itu, buku adalah sayap penerbangan, energi perjalanan, dan sirip penyelaman penulis serta pembacanya.

Ada satu clue yang digariskan Kirana. Buku yang dilahirkan Elang Nuswantara, wajib berkonsep filmis.

“Kudu layak baca, layak laku, layak jual, layak diwariskan, layak dimiliki, dan layak untuk masa depan anak negeri,” kata novelis best seller, writerprenuer, dan produser film itu.

Kemasan parade peluncuran yang dilangsungkan di Auditorium Perpustakaan Nasional, pada 14 Oktober 2023, itu adalah bentuk filmis itu sendiri. Panggung tak pernah sepi kreativitas. Seperti persembahan puisi dari tiga pasukan elang.

BACA JUGA: Parade Peluncuran 6 Buku Filmis Elang Nuswantara (1): Pembuktian Jargon Pasukan Elang

Elang Kembara yakni Utrujah Alesha, Tjemani Jati, Purwani Wijayanti, Siti Rabi'ah, Indah Bakti. Mereka membacakan puisi Elang Laut karya Asrul Sani, Sejuta Rindu Melanda karya Utrujah Alesha, Lakuna karya Indah Bakti, Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damono, dan Ayah Pohon Kehidupankukarya Tjemani Jati.

Disusul penampilan Tisnawati Simowibowo dan Lemuel Matthew Malcolm Elia dari Elang Bantala Biru dengan puisi Tobat Bantala dan Renungan Bantala.

Elang Merah mempersembahkan video klip Kallea Dinata yang melukis kover buku Rembulan dalam Pangkuan Savana di atas kanvas. Dirajut dengan tayangan video klip puisi Kidung Sunya Swargaloka karya Kirana yang dihantar Leni NN.

Dinyanyikan ketua panitia Rati Kumari dan Novi Herdiani, mengalunlah lagu Kesaksian yang diciptakan Hedy Rahadian. Lagu yang seolah wajib disenandungkan dalam perhelatan-perhelatan Elang Nuswantara, makin syahdu di tangan duo Elang Nuswantara itu.

Apalagi semua hadirin ikut bernyanyi. Dari layar raksasa panggung, tayangan video klip lengkap dengan syair lagu itu makin menuntun semua mudah mengikutinya.

“Buku adalah kesaksian para penulisnya. Tak mudah menuliskan kisah yang didapat di jalan lewat perenungan panjang. Menulis, sejatinya menyaksikan perjalanan diri sendiri”. Demikian penggalan liriknya yang indah.

Berjudul Bara Elang, sebuah super short film karya Elang Nuswantara dengan pemain wakil masing-masing pasukan, ditayangkan. Dalam film berdurasi 5 menit itu, tampak beragam ekspresi para penulis saat mereka mengalami writer’s block.
Duo Elang Nuswantara, Rati Kumari dan Novi Herdiani kompak menyanyikan lagu Serenada Sastrajendra karya Hedy Rahadian. -Elang Nuswantara-

Ada yang lucu ada yang haru. “Benar-benar menghibur sekaligus memberi semangat juang para penulis yang sering patah hati karena pikiran buntu seperti patung bernyawa di depan laptop,” kata Rati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: