Parade Peluncuran 6 Buku Filmis Elang Nuswantara (2-Habis): Kearifan Lokal ala Writerpreneur Profesional

Parade Peluncuran 6 Buku Filmis Elang Nuswantara (2-Habis): Kearifan Lokal ala Writerpreneur Profesional

Dalam talkshow, Kirana Kejora (kanan) mengajak wakil-wakil pasukan elang untuk berbincang-bincang yakni Elang Biru Bantala, Elang Kembara Ayah dan Sahabat, Elang Merah Savana, dan Pasukan Elang Biru Bantala. -Elang Nuswantara-

Pesta perayaan kelahiran enam buku Elang Nuswantara itu ditutup dengan Serenada Sastrajendraoleh Rati dan Novi. Lagu berdiksi open pemaknaan karya Hedy Rahadian dan Christine Mayavani itu adalah OST novel Seruni Niskala.

Semua itu dipersembahkan para pasukan elang sebagai bukti bahwa mereka tak cuma penulis melainkan writerpreneur. Hingga saat talkshow tiba pun, ada video klip berdurasi dua menit yang diputar sebagai penghantar yang manis.

BACA JUGA: Luncurkan Buku Poso di Balik Operasi Madago Raya, Mayjen TNI Farid Makruf Paparkan Sinergitas dan Soliditas Tanpa Batas TNI dan Polri

Kirana menuju panggung dengan mengajak wakil-wakil pasukan elang untuk berbincang-bincang. Elang Biru Bantala diwakili Lemuel Matthew Malcolm Elia, Raniah Hayatunnada, dan Tisnawati Simowibowo. Ketua Ibu-Ibu Doyan Nulis Widyanti Yuliandari mewakili Pasukan Elang Biru Bantala.

Elang Kembara Ayah dan Sahabat diwakili Utrujah Alesha dan Rizanti Kadarsan. Elang Merah Savana diwakili Nenny Makmun dan Kallea Dinata. Bersama mereka, Kirana makin menegaskan pada motivasi dan proses kreatif menulis, serta harapan ke depan pencapaian buku.

Ditandaskan Kirana, untuk menulis buku, semua penulis Elang Nuswantara harus bisa profesional menjadi writerpreneuer. Menyeimbangkan otak kanan dan kiri.

“Wajib belajar, selain kreatif menulis,inovatif menerbitkan buku, menjadi panitia penyelenggara, juga sampai mengisi acara sendiri dengan kemampuan yang terus diasah tanpa lelah. Tak pernah patah. Tak akan menyerah,” tegasnya.

Elang Nuswantara menganut prinsip terbang dengan buku dan berjejaring, melaju maju. Karena itu tak heran bila acara mendapat dukungan dari banyak pihak.

“Ada Perpustakaan Nasional, Kemenparekraf, Kemenko Pembangungan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Kemdikbudristek, Sofyan Corp, Madina Islamic School, Gemar Community,” kata Rati.

Selain itu masih ada Miya'z Script Agency, Azkiya Publishing, Dandelion Publisher, Ibu-Ibu Doyan Nulis, Wonderland Publisher, Fibi Jewelry, Gendis Snack, Penerbit Gema Insani, Smulenesians Rockerz, Wiffa Collection, Ngopi Budaya Indonesia, Panca Olah Institute, dan Lembur Urang Katumbiri.
Para tamu VIP yang mendukung terselenggaranya parade peluncuran enam buku filmis Elang Nuswantara. -Elang Nuswantara-

Kirana berharap, enam buku karya Elang Nuswantara bisa memberi warna beda yang elok di dunia literasi tanah air. Bisa memantik para penulis baru untuk mau peka dan peduli dengan mengangkat kearifan lokal Nuswantara dalam karyanya. 

Tak masalah jika menulis buku dengan motivasi ingin nguri-nguri budaya Nuswantara dianggap sebagai sesuatu yang tidak seksi tidak populer, atau susah laku.

BACA JUGA: Travel Notes Kirana Kejora dari Bena Seri 1: Mati Kata Menatap Aura Sejarah Besar

“Lantas siapa lagi yang angkat budaya Indoensia kalau bukan kita? Malah gerakan kebersamaan untuk Indonesia berliterasi dengan akar kearifan lokal ini adalah bukti semboyan Bhinneka Tunggal Ika selamanya ada dalam darah dan tubuh putra-putri bangsa NKRI tercinta,” terangnya.

Terbukti ternyata banyak cara bernas untuk melahirkan dan “menerbangkan” buku. Salah satunya promosi abadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: