Agama sebagai Warisan Kultural Milik Bersama Jadi Teori Denny JA yang Segera Dimodulkan

Sebuah pemikiran inovatif sekali lagi didengungkan Denny JA. Yakni tentang Agama sebagai Warisan Kultural Milik Bersama. Atas hal itu Direktur Paramadina Center for Religion and Philosophy (PCRP), Universitas Paramadina, Budhy Munawar Rachman, mengkritisi--Denny JA
Budhy menilai Denny JA telah mengembangkan dan menafsirkan ulang wawasan inklusif Nurcholish Madjid dan Djohan Effendi dengan pendekatan berbasis data empiris. “Denny JA bukan hanya meneruskan pemikiran para guru kami," katanya.
BACA JUGA: Teori Denny JA soal Agama dan Spiritualitas di Era AI Mulai Diajarkan di Kampus
"Tetapi Denny JA juga memperluasnya dengan memadukan analisis keagamaan dan kajian empiris berbasis survei opini publik. Ini pendekatan yang inovatif dan sangat relevan bagi tantangan zaman,” tambahnya.
Budhy menekankan bahwa pemahaman agama yang lebih inklusif dan dinamis, sebagaimana digagas oleh Denny JA, dapat menjadi pilar dalam menciptakan dunia yang lebih harmonis dan berkelanjutan.
“Jika kita mampu melihat agama sebagai warisan kultural milik bersama, maka kita dapat membangun masa depan yang lebih adil, damai, dan berorientasi pada kesejahteraan bersama,” pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: