Di Forum CIFP 2024, Menlu Sugiono Tegaskan Indonesia Tak Akan Bergabung Dengan Blok Militer Manapun

Di Forum CIFP 2024, Menlu Sugiono Tegaskan Indonesia Tak Akan Bergabung Dengan Blok Militer Manapun

Menlu Sugiono saat memberikan keterangan terkait agenda Prabowo saat kunker di China-tangkapan layar-Sekretariat Presiden

HARIAN DISWAY - Menteri Luar Negeri Sugiono menegaskan arah politik luar negeri Indonesia tetap pada jalur netral dan tidak bergabung dengan blok militer manapun. 

Hal ini disampaikannya merespon banyaknya pihak yang bertanya kemana arah politik luar negeri Indonesia diantara tarik menarik berbagai kekuatan duni seperti Amerika Serikat, Tiongkok dan Rusia

Apalagi beberapa waktu lalu, Indonesia telah resmi menjadi mitra dari organisasi BRICS. 

Hal tersebut ia ungkapkan dalam forum Conference of Indonesian Foreign Policy (CIFP) 2024. 

BACA JUGA:Presiden Prabowo Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Nyatkan Ingin Gabung BRICS

Sugiono mengungkapkan bahwa dirinya membawa mandat Presiden Prabowo untuk membawa arah kebijakan politik luar negeri Indonesia.

"Ada beberapa pertanyaan tentang arah politik luar negeri indonesia di masa depan, saya pikir Pak Dino (Dino Patti Djalal,Red) sudah menjelaskan dengan sangat baik. Saya kembali menegaskan bahwa politik luar negeri Indonesia sebagaimana yang dikatakan presiden prabowo tidak akan berubah arah dari apa yang selama ini kita jalani secara tradisional dan konstitusional," kata Sugiono. 

"Yakni tidak bergabung dengan blok miilter, pakta militer manapun. Karena tradisionalnya, kepentingan masyarakat Indonesia adalah untuk berteman dengan siapapun dan tidak jadi musuh untuk siapapun," jelasnya. 

BACA JUGA:Putin Sebut Mata Uang BRICS Masih dalam Tahap Gagasan

Sugiono mengatakan, hal ini sudah sejalan dengan apa yang selalu ditunjukkan oleh Indonesia di kancah diplomasi internasional. Sugiono menjelaskan tidak akan ada yang berubah dari hal tersebut. 

"Sebagaimana yang pernah Presiden Prabowo katakan: Seribu teman terlalu sedikit, sementara satu musuh terlalu banyak," pungkas Sugiono.(*)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: