Rizieq Shihab Singgung Kasus Km 50 di Reuni Akbar 212

Rizieq Shihab Singgung Kasus Km 50 di Reuni Akbar 212

Kata pentolan Front Persaudaraan Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menegaskan bahwa masih ada aroma anyir darah korban KM 50 di Kabinet Prabowo Subianto.-Cahyono/Disway.id-

HARIAN DISWAY - Muhammad Rizieq Shihab alias Habib Rizieq (HRS) menyampaikan rasa kecewa terhadap susunan kabinet merah putih yang dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto.

Menurutnya, masih ada orang yang dianggap bertanggung jawab atas peristiwa KM 50 Tol Jakarta-Cikampek yang masuk ke dalam kabinet tersebut.

Dalam peristiwa KM 50, 6 orang laskar simpatisan organisasi Front Pembela Islam (FPI) tewas dalam peristiwa tersebut.

BACA JUGA:Habib Rizieq Minta Prabowo Buka Pendaftaran Jihad ke Palestina: Latih Perang Lalu Kirim

Dua terdakwa dalam kasus ini, Briptu Fikri Ramadhan dan Ipda M. Yusmin Ohorella, divonis bebas oleh Mahkamah Agung pada 7 September 2022.

"Saya sedih, saya prihatin, kalau kabinet yang dibentuk oleh presiden baru saat ini, masih ada bau anyir darah KM 50, karena ada beberapa orang yang diduga terlibat langsung atau tidak langsung dalam peristiwa KM 50, justru duduk diangkat masuk dalam kabinet," ujar Habib Rizieq saat menghadiri Reuni Akbar 212 di Monas, Jakarta Pusat, Senin, 2 Desember 2024.

Meski demikian, Rizieq mengapresiasi secara umum kabinet Prabowo yang dianggapnya sudah baik dan berharap para menteri dapat bekerja optimal.

BACA JUGA:Rizieq Shihab Desak Prabowo Bersihkan Kabinet dari Pejabat Bermasalah

"Tapi saya tidak bisa menyembunyikan kesedihan saya, keprihatinan saya, ternyata kabinet tersebut, maaf, masih ada bau anyir darah KM 50," lanjutnya.

Rizieq juga mengumumkan akan menggelar haul untuk mengenang 6 laskar FPI yang tewas di KM 50.

Acara ini terbuka untuk umum dan akan dilaksanakan di pesantren Markaz Syariah Megamendung pada Kamis, 5 Desember 2024, mulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB.

BACA JUGA:Aksi Reuni 411 di Depan Istana Negara, FPI dan Ormas Islam Sampaikan Dua Tuntutan

"Peringatan haul ini bukan sekedar untuk mendoakan, tapi sekaligus juga untuk kita mengambil ibroh, dan ditambah lagi untuk tetap mengingatkan kita bahwa persoalan ini belum tuntas, belum selesai, Betul? Betul?" pungkasnya.

Acara ini diharapkan menjadi pengingat bahwa kasus penembakan KM 50 yang terjadi pada 7 Desember 2020 belum sepenuhnya terselesaikan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: