Pementasan Pelaminan Kosong di GNI Surabaya, Lewat Teater Suarakan Perempuan

Pementasan Pelaminan Kosong di GNI Surabaya, Lewat Teater Suarakan Perempuan

Dyah Ayu Setyorini, aktor tunggal dalam pementasan Pelaminan Kosong. Diadaptasi dari karya Yukio Mishima, Sotoba Komachi.-Ecstatica-

Pertunjukan itu dirancang inklusif, terbuka untuk semua kalangan, terutama perempuan Surabaya, dengan tujuan memperluas dialog tentang perempuan dan perannya dalam masyarakat.

Pelaminan Kosong tidak hanya memiliki narasi yang kuat. Tetapi juga kolaborasi berbagai pihak yang mendukung pertunjukan itu.

Pendekatan interdisipliner yang melibatkan seni, budaya, dan isu sosial menjadikan pementasan itu sebuah peristiwa seni yang tidak hanya menggugah kesadaran di atas panggung, tetapi juga di ruang-ruang diskusi masyarakat.

BACA JUGA:Persiapan Paskah Paroki Hati Kudus Yesus, Gongnya di Teater Penyaliban Yesus saat Jumat Agung

Sebagai generator utama dalam karya itu, Ading mencoba membuktikan bahwa teater dapat menjadi medium yang ampuh untuk menyuarakan isu-isu perempuan secara mendalam dan relevan.

"Pelaminan Kosong bagi saya akan membuka ruang refleksi dan dialog yang memperkuat posisi perempuan dalam dunia seni dan kehidupan sehari-hari," pungkasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: