Dispendik Surabaya Usul Libatkan UMKM Dekat Sekolah Permudah Distribusi Makanan Gratis
Uji coba Makan Bergizi Gratis di SDN Klampis Ngasem, Surabaya.-Sahirol Layeli-Harian Disway-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Program makan bergizi gratis direncanakan mulai berjalan pada 2 Januari 2025 mendatang. Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) siap menjalankan program andalan Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Dalam persiapannya, Dispendik Kota Surabaya telah melakukan uji coba yang dilakukan di lima sekolah dasar sejak Juli hingga November 2024.
Berdasarkan hasil uji coba tersebut, Kepala Dispendik Kota Surabaya Yusuf Masruh mengusulkan untuk melibatkan UMKM yang lokasinya berdekatan dengan sekolah. Hal itu juga berdasarkan permintaan dan arahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Strategi melibatkan UMKM disebut akan mempermudah distribusi makanan. Karena itu, pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (Dinkopumdag) untuk merealisasikan produksi makanan bergizi tersebut.
BACA JUGA:Pementasan Pelaminan Kosong di GNI Surabaya, Lewat Teater Suarakan Perempuan
BACA JUGA:Amankan Stok Pangan Jelang Nataru, Pemkot Surabaya Sediakan Kios Sembako Murah di Sejumlah Pasar
Sementara itu, menu yang disediakan akan dirancang bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya dengan memastikan kandungan 4 sehat 5 sempurna, meliputi nasi, lauk pauk, sayur, buah, dan susu.
“Tahun depan sudah siap. Alhamdulillah, kita sudah uji coba dan memiliki role model di lingkungan sekolah. Contohnya, Pak Wali kota menyampaikan harus disiapkan lingkungan sekolah yang berdekatan dengan UMKM,” kata Yusuf.
Keterlibatan siswa dalam proses distribusi makanan juga dinilai penting. Ketika program makan bergizi gratis itu berjalan, para pelajar akan bertanggung jawab mendistribusikan makanan kepada teman sekelas.
"Selain distribusi. Para pelajar juga akan dibiasakan untuk menjaga kebersihan, termasuk mencuci tangan dan membuang sampah setelah makan,” jelasnya.
Kebiasaan positif ini diharapkan dapat membentuk karakter baik pada siswa. Karena itu, Dispendik terus merancang standar operasional prosedur (SOP) seefektif mungkin agar program makan bergizi gratis berjalan sesuai harapan.
BACA JUGA:Banjir di Kedungdoro, Pemkot Surabaya Temukan Kulit Kabel Utilitas Curian Sumbat Saluran Air
BACA JUGA:Pemkot Surabaya Adakan Pemutihan Pajak PBB Untuk Akhir Tahun, Cek Jadwalnya di Sini
Yusuf menjelaskan, saat ini Dispendik Surabaya masih menunggu arahan resmi dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mengenai penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) daam program makan bergizi gratis.
Untuk Surabaya, kata Yusuf, anggaran yang dibutuhkan untuk program ini mencapai Rp 1,1 triliun, dengan biaya produksi makanan sekitar Rp 15 ribu per hari per siswa.
Meski belum diputuskan secara resmi, Pemkot Surabaya bersama DPRD Surabaya telah sepakat akan menyiapkan APBD senilai Rp 1,1 triliun untuk pembiayaan program makan bergizi gratis selama setahun.
“Anggaran Rp 1,1 triliun itu dihitung dari jumlah siswa SD/Mi sebanyak 252.632, lalu SMP/Mts sebanyak 116.759. Kalau sekolah non-Muslim sudah memiliki model catering di kantin karena sistem full day. Namun, kami masih menunggu arahan kementerian,” terangnya.
Saat menggelar uji coba makan bergizi gratis, Pemkot Surabaya juga bekerja sama dengan PT Gojek Tokopedia (GOTO) untuk distribusi pengiriman makanan.
BACA JUGA:Rumah Rusak Akibat Puting Beliung di Surabaya Bertambah Jadi 102 Unit
BACA JUGA:Banjir di Surabaya dalam 2 Hari Terakhir, Ternyata Ini Penyebabnya...
Yusuf berharap sinergi yang terjalin antara Pemkot Surabaya dan PT Gojek Tokopedia (GOTO) dalam uji coba sebelumnya dapat kembali berlangsung saat program makan bergizi gratis resmi berjalan.
Dengan langkah ini, Pemkot Surabaya berkomitmen untuk meningkatkan gizi siswa dan mendukung keberadaan UMKM di sekitar sekolah. “Sekolah sudah menyiapkan distribusi pengiriman, dan sudah terbentuk kerja sama, seperti dengan Gojek,” pungkas Yusuf. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: