Transformasi Dolly Dari Eks-Lokalisasi Jadi Kampung Batik dan Sentra Kreatif

Transformasi Dolly Dari Eks-Lokalisasi Jadi Kampung Batik dan Sentra Kreatif

Lenggak lenggok model saat memamerkan kreasi batik khas Dolly. -Angelita Ariko Pinkan-HARIAN DISWAY

Kombinasi keduanya mencerminkan tujuan aplikasi itu, yaitu mendukung pelaku usaha lokal dalam meningkatkan kegiatan jual beli mereka secara lebih terorganisir dan transparan.

Harapannya, dengan bantuan aplikasi tersebut, usaha batik di Dolly bisa berkembang lebih pesat dan berkontribusi dalam pemulihan ekonomi kawasan.

Lurah Putat Jaya Bryan Ibnu Maskuwaih pun berharap agar proyek tersebut bisa semakin mendorong kesejahteraan masyarakat Dolly dan sekitarnya. "Sebetulnya optimalisasi dari pasar burung Dolly belum maksimal. Tetapi kami berharap setelah adanya proyek ini maka bisa digunakan untuk kebermanfaatan yang lebih maksimal," ucapnya.

Selain itu, dia juga berharap agar ke depan, daerah Putat Jaya, khususnya Dolly, bisa semakin berkembang. "Apalagi dengan program dari Pemerintah Kota Surabaya untuk mendorong wilayah-wilayah untuk menjadi lebih mandiri. Sehingga dalam 2 hingga 3 tahun lagi Dolly bisa menjadi destinasi wisata. Yaitu, Kampung Batik Dolly," ungkapnya.

Rektor PCU Prof Djwantoro Hardjito optimis bahwa proyek kolaborasi yang sudah mereka lakukan akan berhasil. "Ini hanya perlu ketekunan dan ketelatenan sedikit saja. Saya yakin Kampung Dolly akan lebih maju lagi," ujarnya.

BACA JUGA:Khofifah ke Bangkalan, Kunjungi Sentra Produksi Batik Tanjung Bumi

Sehingga ke depan, pandangan orang-orang saat melihat Dolly bukan lagi sebagai tempat eks-lokalisasi. Melainkan menjadi sentra penghasil batik terbaik di Surabaya. Perlahan tapi pasti, usaha-usaha warga Dolly akan terus bertumbuh dan menciptakan branding yang baru. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: