Cemburui Istri Orang
ILUSTRASI cemburui istri orang.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Dilanjut: ”Tapi, pas motor kami melewati dia beberapa meter, saya langsung disiram dari arah kanan belakang. Wah… sweter saya hangus. Saya turunin ke bawah, saya loncat-loncat minta tolong sama orang.”
BACA JUGA:Perempuan Cemburu, Eksekusi Mati
Ilham langsung mengejar Johan yang kabur. Terjadi pengejaran di jalanan macet, tapi Johan tak terkejar.
Farah: ”Saya ditolongi orang-orang, disiram air, akhirnya dililit pakai seprai, dibawa ke RS Anna Medika pakai losbak (mobil bak). Dari situ, karena katanya parah, terus dirujuk ke RSUD Bekasi.”
Dia dirawat intensif, dijenguk keluarga dan para tetangga. Saat itu juga pihak keluarga dibantu warga melapor polisi.
Kondisi Farah parah. Melepuh di pipi kanan, leher, dada, bahkan meleleh ke kaki. ”Rasanya panas. Saya enggak mengerti panasnya itu panas banget, enggak berhenti. Panas baru mereda jam duaan (pukul 02.00 WIB atau tujuh jam setelah penyiraman),” ujar Farah.
Ibunda Farah, Sri Kartikah, 54, kepada wartawan di RSUD Bekasi, Kamis, 12 Desember 2024, menceritakan, ”Pelaku Johan adalah teman dekat suami Farah, Ilham. Sedangkan perkawinan Farah dan Ilham punya satu anak, tapi mereka pernah pisah walaupun tidak cerai.”
Dilanjut: ”Johan itu teman main Ilham. Mereka sering nongkrong. Pokoknya, mereka akrab.”
Saat Farah dan Ilham pisah rumah, Johan mendekati Farah. Farah pun mau. Johan sering memboncengkan Farah, mengantarkan dan menjemput Farah kerja. Mereka kian akrab, kemudian pacaran.
Tahu-tahu, Ilham balik ke istrinya. Beberapa waktu kemudian, putus lagi. Di saat perkawinan pasang-surut itulah, Farah dan Johan kian dekat.
Tapi, setelah Ilham balik ke istrinya untuk kali kedua, Farah benar-benar memutuskan hubungan dengan Johan. Nomor telepon Johan diblokir Farah. Putus komunikasi. Di situlah Johan marah cemburu. Ia menyimpan dendam.
Hasil penyidikan polisi, Ilham merencanakan penyiraman tersebut.
Kapolsek Bekasi Utara Kompol Yus Jahan mengatakan, ”Hasil penyidikan, pelaku sudah membeli air keras lewat online pada akhir November. Jadi, itu suah direncanakan.”
Dilanjut: ”Dari hasil penyelidikan, kasus ini pidana murni, dugaan motif cinta segitiga.”
Ia perlu menegaskan bahwa kasus itu pidana murni. Sebab, sebelum tersangka ditangkap polisi atau beberapa saat setelah kejadian, Johan menelepon HP Farah. Saat itu Farah sedang dirawat di RS dan telepon diterima pihak keluarga. Dalam telepon, kata pihak keluarga, Johan menangis minta maaf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: