Cemburui Istri Orang

Cemburui Istri Orang

ILUSTRASI cemburui istri orang.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Keluarga: ”Pastinya ia (Johan) takut ditangkap polisi, maka menangis minta maaf ke korban. Ia juga minta korban mencabut laporan polisi.”

Pihak keluarga memancing Johan agar menjenguk Farah di RS kalau memang mau minta maaf. Namun, malah terjadi negosiasi, Johan minta laporan polisi dicabut dulu, barulah ia akan menjenguk Farah. Saat negosiasi alot, mendadak Johan mematikan sambungan telepon.

Keluarga: ”Saat kami telepon ia lagi, HP-nya mati, sampai hampir seminggu kemudian ia ditangkap polisi.”

Tersangka dijerat Pasal 354 KUHP, penganiayaan berat. Isi pasal tersebut: Barang siapa sengaja melukai berat orang lain, diancam karena melakukan penganiayaan berat dengan pidana penjara paling lama delapan tahun.

Dari kronologi itu, Johan memaksakan diri mendekati perempuan bersuami. Meski perempuan itu pisah rumah dengan suami, tapi belum bercerai. Berarti, ia pemburu gelap.

Pakar psikologi Inggris dari University of South Wales, Inggris, Martin Graff mengulas pria pemburu cinta. Naskahnya dimuat di Psychology Today, 5 Oktober 2024, berjudul How Hard Is It to Steal Someone’s Partner?.

Disebutkan tiga indikator utama soal pemburu gelap:

Pertama, itu suatu usaha pria untuk menarik dan merayu perempuan agar meninggalkan hubungan yang sedang dijalani perempuan tersebut. Dalam pernikahan atau pacaran.

Kedua, pemburu gelap membutuhkan kekayaan dan daya pikat yang lebih besar daripada pasangan perempuan yang diburu agar perburuan berhasil.

Ketiga, perempuan yang memiliki pasangan yang nilainya dianggap rendah mungkin menjadi tidak puas dengan hubungan mereka. Perempuan dalam kondisi seperti itulah target para pemburu gelap.

Martin Graff mengutip hasil riset trio peneliti Daniel Conroy-Beam, Cari D. Goetz, David M. Buss, bertajuk What predicts romantic relationship satisfaction and mate retention intensity.

Disebutkan, perempuan yang punya pasangan (suami-istri atau pacar) berpotensi meninggalkan hubungan demi mau bersama pemburu gelap, dipengaruhi perbandingan nilai pasangan yang mereka rasakan. 

Menyangkut karakteristik yang diinginkan, kekayaan, kebaikan hati, ketertarikan fisik. Jadi, pemburu cinta yang sukses harus menyasar perempuan yang merasa perkawinan dirasa hambar, terlebih menyiksa.

Tapi, pria pemburu cinta terhadap perempuan menikah seperti dilakukan Johan, berdasar budaya Indonesia, jelas melanggar adat kebiasaan masyarakat. Bahkan, cenderung dimusuhi masyarakat. Sebab, masyarakat, khususnya pria beristri, pasti takut kehilangan istri, betapa pun jelek kelakuan si pria di mata perempuannya.

Johan kini tidak hanya bermusuhan dengan masyarakat, tetapi juga melawan hukum. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: