Pengakuan, Identitas, dan Aktualisasi Diri: Dinamika Sosial dalam Masyarakat Modern

Pengakuan, Identitas, dan Aktualisasi Diri: Dinamika Sosial dalam Masyarakat Modern

ILUSTRASI Pengakuan, Identitas, dan Aktualisasi Diri: Dinamika Sosial dalam Masyarakat Modern.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Di dunia digital ini, media sosial menjadi tempat utama kita bisa membentuk dan memperbaharui identitas kita. Kita tidak hanya menunjukkan siapa diri kita lewat postingan atau gambar yang dibagikan, tetapi juga melalui bagaimana kita merespons feedback dari audiens-teman-teman, pengikut, atau masyarakat luas. 

Interaksi yang terjadi di media sosial memberikan kesempatan bagi kita untuk menyesuaikan identitas dengan realitas sosial yang ada. 

Giddens juga mengemukakan konsep refleksi diri (self-reflexivity), setiap individu secara aktif menilai dan mengatur kehidupannya. 

Proses itu diperkuat oleh media sosial, yang memberikan feedback dalam bentuk likes, komentar, dan pengikut, yang memengaruhi bagaimana kita memandang diri sendiri. 

Dengan begitu, media sosial menjadi alat yang sangat kuat dalam memperbaharui dan menjaga identitas kita, seiring dengan perkembangan interaksi sosial yang terjadi.

Ditinjau dari konsep identitas diri menurut Giddens, media sosial memberikan ruang bagi individu untuk menceritakan kisah hidupnya, baik melalui postingan, gambar, maupun video. 

Setiap unggahan dan interaksi di platform seperti Instagram, Twitter, atau TikTok menjadi bagian dari narasi identitas individu penggunanya. 

Pengguna media sosial tidak hanya berbagi momen pribadi, tetapi juga berusaha mengkonstruksi cerita tentang siapa diri, apa yang dilakukan, dan bagaimana individu ingin dilihat oleh orang lain. 

Melalui media sosial, individu dapat merefleksikan perjalanan hidupnya, membagikan pencapaian, pengalaman, serta nilai-nilai yang dipegang. 

Namun, seperti yang dijelaskan Giddens, identitas diri bukanlah sesuatu yang tetap. Di media sosial, identitas ini bisa berubah seiring waktu, bergantung pada pengalaman dan umpan balik yang diterima dari orang lain. 

Interaksi di dunia maya memberikan kesempatan bagi individu untuk mengeksplorasi berbagai aspek dari dirinya, sekaligus selanjutnya merespons cara orang lain memandang mereka, yang kemudian menyesuaikan identitasnya dengan respons yang diterimanya di media sosial. 

Dengan demikian, media sosial menjadi alat yang memungkinkan pembentukan dan pembaruan identitas secara dinamis, seiring dengan perjalanan hidup individu yang terus berkembang.

IDENTITAS DAN AKTUALISASI DIRI

Di dunia yang makin terhubung ini, identitas kita tidak hanya dibentuk oleh interaksi sosial di dunia nyata, tetapi juga oleh media, khususnya media sosial. 

Giddens menyoroti bagaimana media, baik tradisional maupun digital, berperan penting dalam pembentukan identitas diri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: