Catatan dari Business Matching Forum Pengusaha Tiongkok ke Surabaya (2-habis): Temukan Potensi di Depo bangunan dan Mitra 10

Catatan dari Business Matching Forum Pengusaha Tiongkok ke Surabaya (2-habis): Temukan Potensi di Depo bangunan dan Mitra 10

Pengusaha Tiongkok berfoto bersama Store Manager Depo Bangunan Kedung Baruk Cahyo Putra, 22 Desember 2024. -Sahirol Layeli-Harian Disway-

Ruth kemudian membuat daftar bahan bangunan yang tidak dijual di toko material bangunan itu. Salah satunya marmer. Ia tertarik menyuplai produk marmer dan material bangunan lain di Surabaya. Apalagi, Depo Bangunan memiliki sebelas gerai di wilayah Jawa, Lampung, dan Bali. 

Ya, ada banyak produk yang ditanyakan delegasi Tiongkok tidak ada di Depo Bangunan. Misalnya, marmer, kayu warna polikarbon, slide wall panel, dan snap louver. Mereka ingin memasarkan produknya yang belum ada di Indonesia. 

Song Feng Mang, misalnya, menawarkan pannel yang bisa digunakan untuk pagar, dinding, luar ruangan, dan dalam ruangan. Ia mengaku memiliki banyak produk material bangunan. Salah satunya slide wall panel yang tak ia temukan di Surabaya.

"Karena di Depo Bangunan tidak ada. Saya ingin memasukkan produk saya ke sini," kata dia. 

Menurutnya, potensi Surabaya sangat besar. Para pengusaha itu ingin ambil bagian di bisnis bahan bangunan itu. Dengan menjalin kemitraan sebagai supplier.

Selama kunjungan, Song juga memperkenalkan produk inovatif dari Tiongkok, termasuk teknologi panel motif kayu yang ramah lingkungan. 

“Teknologi ini sangat mudah dipasang dan bisa dipasang sendiri tanpa bantuan tukang,” jelasnya. 

Song Feng Mang tidak hanya melihat peluang untuk menawarkan produk baru, tetapi juga ingin menjalin hubungan dengan pengusaha lokal. Dengan harapan pengusaha lokal tertarik menggunakan produknya.

Bahkan, Song ingin mempunyai gudang sendiri di Surabaya, agar mempermudah toko-toko bahan bangunan mengambil produk darinya. 

“Menurut saya, masih banyak bahan bangunan yang belum tersedia di sini. Saya bisa menyediakan produk-produk yang belum ada di Depo Bangunan,” ujar dia.

Ia berharap bisa segera menghubungi bagian penyediaan barang dan mencapai kesepakatan untuk kolaborasi bisnis jangka panjang.  “Saya optimistis dengan perkembangan industri konstruksi di Indonesia. Sangat berpotensi,” tutur Song.

Cahyo Putro dengan senang hati menerima penawaran itu. Ia meminta delegasi asal Tiongkok itu mengirimkan proposal melalui surat elektronik.

Di samping itu, Harian Disway juga akan terlibat aktif untuk menjembatani komunikasi bisnis antara pengusaha Tiongkok dengan pengusaha lokal di Surabaya.

Direktur Utama Harian Disway Tomy Gutomo sangat senang bisa menemani 13 pengusaha asal Tiongkok selama berada di Surabaya. Ia berharap, para pengusaha asal Tiongkok itu datang lagi ke Surabaya.  "Saya juga minta maaf kalau selama di Surabaya ada pelayanan yang kurang," tutur Tomy. 

Sehari sebelumnya, para pengusaha asal Tiongkok itu mengunjungi showroom Platinum Ceramics, perumahan CitraLand, dan Mitra 10. Mereka juga berkunjung ke Grha Real Estat Indonesia (REI) Jatim. Di sana mereka bertemu 75 pengembang perumahan di Jawa Timur dan mempresentasikan produk masing-masing. Hadir juga dalam business matching tersebut Founder Harian Disway Dahlan Iskan dan Ketua DPD REI Jatim Mochammad Ilyas. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: