Damai Natal untuk Semua Manusia

Damai Natal untuk Semua Manusia

ILUSTRASI damai Natal untuk semua manusia. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

NATAL sudah tiba. Sang Juru Selamat hadir ke dunia untuk menebus dosa umat manusia. Yesus lahir dengan amat sangat sederhana, di kota kecil sekitar Pegunungan Yudea, yakni Betlehem. Tema NATAL yang diusung PWI dan GKI  2024 adalah Kembali ke Betlehem

Itu mengingatkan kita untuk merenungkan makna damai yang dibawa oleh kelahiran-Nya, yakni damai dalam kesederhanaan. Natal menjadi waktu yang tepat untuk merayakan cinta dan damai yang seharusnya menjadi hak setiap manusia. 

Betlehem, sebuah kota kecil yang dalam bahasa Ibrani disebut Rumah Roti. Meski demikian, kota itu menjadi saksi bisu dari kelahiran Sang Mesias yang membawa damai bagi dunia. 

BACA JUGA:Hingga Hari H Natal, 1,3 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek

BACA JUGA:Selama Libur Natal, 300 Ribu Kendaraan Bergerak Menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur

Saat itu umat hidup dalam ketidakpastian, penindasan, dan konflik oleh pemerintah Romawi. Namun, kelahiran Yesus memberikan harapan baru. Ia datang bukan hanya untuk orang-orang tertentu, melainkan untuk semua umat manusia. Ia rela datang, kemudian wafat di kayu salib demi semua manusia. 

Menyusuri kembali langkah ke Betlehem, kita diajak untuk merenungkan perjalanan para gembala yang bergegas menuju tempat kelahiran-Nya. 

Mereka adalah simbol kesederhanaan dan kerendahan hati, melambangkan bahwa damai tidak hanya diperuntukkan orang-orang berkuasa atau kaya, tetapi juga bagi mereka yang dianggap remeh dalam masyarakat. Dalam pencarian mereka, kita menemukan bahwa damai sejati dimulai dari hati yang terbuka dan siap menerima kasih Tuhan (Luk 2:11).

BACA JUGA:Apakah 27 Desember Masuk dalam Cuti Bersama Natal 2024? Ini Penjelasannya

BACA JUGA:Puncak Arus Balik Natal Diperkirakan Terjadi Minggu, Korlantas Imbau Hindari Jalur-Jalur Ini

Damai Natal bukan hanya tentang ketenangan dan keheningan, melainkan juga tentang tindakan. Saat merayakan Natal, kita diundang untuk tidak hanya menerima damai dalam hidup kita, tetapi juga menyebarkannya kepada semua orang. 

Dalam masyarakat yang sering kali dipenuhi oleh kebencian dan perpecahan, kita diingatkan bahwa damai sejati datang dari tindakan kasih dan pengertian. Kembali ke Betlehem berarti kembali kepada nilai-nilai dasar yang diajarkan Yesus, yaitu kasih kepada sesama.

Natal adalah waktu yang tepat untuk melakukan refleksi. Apakah kita sudah menjadi pembawa damai di lingkungan kita? Apakah kita sudah memberikan suara bagi mereka yang tidak terdengar? 

BACA JUGA:Kecamatan Waru, Sidoarjo, Terendam Banjir: Terabas Air demi Misa Natal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: