Thrifting, Tren Baru yang Mampu Kurangi Limbah Tekstil
Pengunjung yang sedang fokus memilih baju di Thrift Market Harian Disway X ARTi 2.0-Angelita Ariko Pinkan-HARIAN DISWAY
Tidak hanya berdampak pada ekonomi, thrifting juga memiliki dampak sosial yang signifikan. Menurut laporan yang sama, kegiatan itu membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya konsumsi berkelanjutan di kalangan generasi muda.
Dengan memilih membeli barang thrift, mereka tidak hanya menghemat uang. Tetapi juga mendukung gerakan lingkungan.
BACA JUGA:Thrift Market Harian Disway X ARTi vol. 2.0, Ai Meifang Ajak Ibunya Borong Item
Salah satu contoh adalah komunitas ARTi yang aktif menggelar acara bazar thrift di berbagai lokasi. Seperti yang digelar di kantor Harian Disway pada Desember 2024 lalu.
Acara itu tidak hanya menjadi tempat berburu barang murah, tetapi juga ajang edukasi tentang pentingnya daur ulang dan gaya hidup ramah lingkungan. Aktivitas seperti ini menunjukkan bahwa thrifting bisa menjadi solusi untuk berbagai masalah, mulai dari limbah hingga edukasi publik.
Namun, terdapat beberapa kritik tentang thrifting yang mengarah pada dampaknya terhadap masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Beberapa pihak berpendapat bahwa meningkatnya minat pada barang thrift justru mempersulit akses masyarakat kelas bawah untuk mendapatkan pakaian murah.
Berbagai macam item yang akan dijual pada Thrift Market Harian Disway X ARTi -Dinar Mahkota Parameswari-Harian Disway
BACA JUGA:Thrift Market Harian Disway x ARTi Vol 2.0, Hari Kedua Lebih Meriah
Solusinya, banyak komunitas dan individu yang mulai menggalakkan thrifting berbasis lokal, yang lebih mendukung industri domestik.
Thrifting juga telah memengaruhi dunia mode secara keseluruhan. Dengan semakin banyaknya orang yang memilih barang thrift, merek-merek besar kini mulai melirik konsep "sirkular ekonomi".
Beberapa brand ternama bahkan meluncurkan program buy-back dan recycle untuk menarik minat konsumen yang peduli lingkungan.
BACA JUGA:Thrift Market Harian Disway X ARTi 2.0, Hari Pertama, Lebih dari 500 Produk Terjual
Di balik segala kelebihan dan kekurangannya, thrifting tetap menjadi fenomena yang tak bisa diabaikan. Itu bukan sekadar soal berburu barang murah, tetapi juga sebuah gerakan yang mencerminkan perubahan gaya hidup.
Dalam dunia yang semakin sadar akan isu lingkungan, thrifting mungkin menjadi salah satu cara paling sederhana untuk membuat perbedaan.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: