Membangun Kesadaran: Edukasi Pergaulan Bebas di Kalangan Generasi Muda

Membangun Kesadaran: Edukasi Pergaulan Bebas di Kalangan Generasi Muda

ILUSTRASI Membangun Kesadaran: Edukasi Pergaulan Bebas di Kalangan Generasi Muda.--

PERGAULAN BEBAS di kalangan generasi muda, terutama remaja, merupakan masalah sosial yang makin hari makin kompleks. remaja sebagai kelompok usia yang rentan terus menghadapi masalah yang merugikan mereka sendiri serta masyarakat yang lebih luas. 

Dengan adanya teknologi, internet, dan media sosial, remaja lebih mudah menjalin interaksi satu sama lain. Namun, kalangan remaja juga dapat mengakses informasi mengenai video asusila, kekerasan fisik, dan video-video lain dengan mudah. 

Pasal 6 Undang-Undang (UU) Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi mengatur larangan memiliki atau menyimpan pornografi, kecuali yang diberi kewenangan oleh peraturan perundang-undangan.

BACA JUGA:Indonesia Wajib Waspada! Cacar Monyet Telah Jadi Epidemi, Menular Lewat Hubungan Seks Bebas

Tanpa ada edukasi sejak dini, mereka dapat terjerat ke dalam seks bebas, pemerkosaan, dan perilaku berisiko lainnya. 

Maka itu, kita perlu membangun kesadaran remaja melalui edukasi sejak dini yang relevan agar mereka mengetahui dan memahami dampak serta risiko dari setiap tindakan yang mereka ambil sehingga mereka dapat mengambil tindakan atau pilihan yang baik. 

Edukasi terhadap kalangan generasi muda, terutama remaja, mengenai pergaulan bebas bukan hanya tanggung jawab sekolah, melainkan juga keluarga dan masyarakat. Keluarga harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja. 

Selain itu, keluarga harus menjadi tempat pertama bagi remaja untuk mendapatkan pemahaman mengenai nilai-nilai moral, adab, dan etika. 

Remaja membutuhkan adanya komunikasi dengan orang tua mengenai pergaulan, batasan dalam pergaulan, dan konsekuensi dari tindakan yang mereka ambil agar mereka memahami dan tidak terjerumus dalam pergaulan bebas. 

Hal itu sangat penting untuk dilakukan karena dapat menumbuhkan rasa kepercayaan, rasa waspada, dan kesadaran mereka. 

Ketika orang tua terlibat aktif dalam edukasi remaja mengenai pergaulan bebas, remaja cenderung lebih mampu dalam menyikapi adanya faktor-faktor terjadinya pergaulan bebas yang masuk. Misalnya, pacaran dan lingkungan pertemanan yang tidak sehat.

Selain adanya edukasi dari keluarga, edukasi yang didapatkan remaja mengenai pergaulan bebas harus dilakukan pihak sekolah. Adanya pendidikan karakter yang diajarkan dalam kurikulum sekolah menjadi edukasi dasar yang bisa diberikan sekolah untuk mencegah terjadinya pergaulan bebas di kalangan remaja. 

Pendidikan karakter sangat penting untuk dimiliki remaja karena dapat membentuk kewaspadaan, kepekaan, dan kesadaran diri. Jika memiliki pendidikan karakter, para remaja mampu membentengi diri untuk tidak melakukan hal-hal yang akan menjerumuskan mereka dalam dunia pergaulan bebas. 

Peran masyarakat untuk memberikan edukasi mengenai pergaulan bebas di kalangan remaja juga tak kalah penting. Harus diselenggarakan seminar, workshop, dan kegiatan yang melibatkan remaja mengenai dampak dan cara mencegah pergaulan bebas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: