Dokter di AS Minta Produk Alkohol Diberi Label Bahaya Kanker
Kepala Dokter Pemerintah AS menyerukan agar minuman beralkohol mencantumkan peringatan kesehatan.-AFP-AFP
Pemerintah Amerika Serikat, melalui Kepala Dokter Pemerintah atau Surgeon General Vivek Murthy, pada Jumat, 3 Januari 2025, menyerukan agar minuman beralkohol mencantumkan peringatan kesehatan yang jelas tentang risiko kanker.
Alkohol memang membawa dampak merugikan bagi tubuh. Kepala Dokter Pemerintah AS Vivek Murthy, mendorong pencantuman peringatan kesehatan. Bahwa alkohol berpotensi memicu kanker. Murthy juga mendorong peninjauan ulang batas konsumsi harian. Untuk menghindari bahaya yang mengintai.
"Alkohol adalah penyebab kanker yang telah lama diketahui. Tapi dapat dicegah," ujar Murthy dalam sebuah pernyataan. "Setiap tahun, sekitar 100 ribu kasus kanker dan 20 ribu kematian akibat kanker di Amerika Serikat disebabkan oleh alkohol," tambahnya.
BACA JUGA:Waspada! Alkohol Bisa Menjadi Musuh Utama Kesehatanmu
Murthy meyebut bahwa angka itu bahkan melampaui jumlah kematian akibat kecelakaan lalu lintas yang berhubungan dengan alkohol. Yaitu sekitar 13.500 jiwa per tahun. Namun, mayoritas masyarakat Amerika masih belum menyadari risiko tersebut.
Dokter Pemerintah AS Vivek Murthy menyebut bahwa alkohol adalah penyebab kanker yang telah lama diketahui. Ia meminta produk alkohol diberi label bahaya kanker.-AFP-AFP
Label peringatan alkohol yang ada saat ini diperkenalkan pada tahun 1988 dan hanya menyebutkan risiko cacat lahir jika dikonsumsi selama kehamilan. Serta hanya menginformasikan dampaknya terhadap kemampuan mengemudi atau mengoperasikan mesin.
Murthy menganggap informasi itu sudah tidak relevan dengan pengetahuan medis terkini. Ia mendorong Kongres AS untuk memperbarui label tersebut guna mencerminkan risiko kanker yang telah teruji.
BACA JUGA:Tanggapi Wabah hMPV, Pakar Sarankan Cukup Lakukan 5M dan Gunakan Vaksin Flu
Beberapa negara, seperti Korea Selatan dan Irlandia, telah lebih maju dalam memberlakukan peringatan kesehatan pada produk alkohol. Sebagai perbandingan, minuman beralkohol di negara-negara tersebut dilengkapi label risiko kanker yang jelas untuk meningkatkan kesadaran publik.
Alkohol meningkatkan risiko setidaknya tujuh jenis kanker. Termasuk kanker payudara, kolorektal, hati, mulut, tenggorokan, esofagus, dan laring. Murthy mengungkapkan bahwa konsumsi alkohol juga bertanggung jawab atas 16,4 persen kasus kanker payudara.
Mekanisme penyebabnya melibatkan metabolisme alkohol menjadi asetaldehida, atau zat yang merusak DNA. Juga stres oksidatif yang melukai protein dan sel, gangguan kadar hormon seperti estrogen, serta peningkatan penyerapan karsinogen. Termasuk dari tembakau.
BACA JUGA:Ngeri, seperti Rokok dan Alkohol, Junk Food Bisa Bikin Kecanduan!
Namun, kesadaran masyarakat tentang bahaya alkohol masih sangat rendah. Survei tahun 2019 menunjukkan hanya 45 persen orang Amerika yang mengetahui bahwa alkohol merupakan faktor risiko kanker.
Jauh di bawah tingkat kesadaran untuk paparan radiasi (91 persen), penggunaan tembakau (89 persen), paparan asbes (81 persen), dan obesitas (53 persen).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: